Total Tayangan Halaman

Senin, 18 April 2011

 Pelestarian Bahan Pustaka
Modul 9
ORGANISASI, LEMBAGA RISET, DAN LEMBAGA PENDIDIKAN BIDANG PELESTARIAN
Organisasi Lokal, Nasional, dan Internasional
 Organisasi Bidang Pengawetan sangat berjasa dalam mengembangkan bidang ini. Mereka menyelenggarakan seminar,
workshop dan pertemuan atau diskusi lainnya. Banyak buku petunjuk dibuat untuk disebarluaskan oleh organisasi ini.
Begitu pula latihan keterampilan banyak diberikan oleh para organisasi tersebut.
 Ada tiga macam organisasi bidang pelestarian yaitu:
(1) organisasi lokal,
(2) organisasi nasional,
(3) organisasi internasional
 Yang dimaksud dengan organisasi lokal ialah organisasi yang sifatnya hanya berlaku lokal, menurut daerah-daerah tertentu. Di Indonesia tidak ada organisasi semacam ini.
 Organisasi pelestarian yang bersifat nasional di Indonesia juga belum ada.
 Lembaga Riset, dan Pendidikan Teknisi/Profesional
 Lembaga riset penting untuk mendukung kehidupan dan perkembangan suatu profesi. Karena itu, kita sering menemukan R & D yang artinya Research & Development, sepasang kata yang bergandengan sebagai suatu sebab akibat darisuatu kegiatan. Penelitian diadakan untuk mencapai suatu perkembangan. Begitu pula dalam profesi pelestarian danpengawetan dokumen, perlu diadakan berbagai penelitian untuk memperoleh perkembangan dalam bidang tersebut. Saatini di Indonesia belum memiliki lembaga riset bidang pelestarian.
 Jurusan ilmu perpustakaan Fakultas Sastra UI memberikan pendidikan pelestarian sebagai satu mata kuliah saja berjudul: Pelestarian dan Pemeliharaan Bahan Perpustakaan untuk program S1, S2 dan S0 perpustakaan dan D III Kearsipan.
 Ada tiga jenis tenaga dalam bidang pelestarian yaitu:
 Pustakawan untuk pelestarian, yang mengepalai Bagian Pelestarian di perpustakaan.
 Konservator, yaitu orang yang langsung bertanggung jawab untuk memperbaiki dokumen.
 Teknisi Bidang Konservasi.
 Rencana Pembentukan Bagian Pelestarian untuk Perpustakaan
 Dalam menentukan kebijakan program pelestarian, kita harus selalu melihat kepada keadaan fisik bahan perpustakaan. Ini dipergunakan sebagai titik tolak perbaikan, menentukan lama, dan skala prioritas pelestarian. Bagian pelestarian tidak kalah penting dengan bagian-bagian lain di perpustakaan. Bagian ini memang sangat penting untuk dimiliki karena dapat meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan. Dengan adanya
bagian ini diharapkan sewaktu-waktu buku diperlukan sudah tersedia di rak. Kalau ada kerusakan cepat dapat diperbaiki.
Selanjutnya faktor-faktor lain yang harus diperhatikan ialah keadaan koleksi perpustakaan, apakah koleksi tersebut sudah
memenuhi kebutuhan pembaca,
apakah koleksi tersebut banyak rusak atau koleksi tersebut tidak perlu dilestarikan. Faktor
kedua adalah penggunaan koleksi secara padat atau tak pernah digunakan sama sekali. Faktor selanjutnya ialah tuntutan pemakai yang selalu menghendaki koleksi yang rapih. Faktor bangunan dan ruangan tempat menyimpan buku juga diperhatikan.
 Dalam melestarikan koleksi ada tiga hal yang diperhatikan yaitu:
 1) Bahan apa saja yang perlu dilestarikan?, 2) Untuk berapa lama bahan dilestarikan?, 3) Alat-alat apa yang dipergunakan untuk melestarikan?
 Dalam melestarikan bahan pustaka kita harus melihat:
1) subjek,
2) format,
3) usia bahan,
4) penggunaan bahan.
 Mengenai lama bahan dilestarikan itu tergantung dari keperluan perpustakaan. Pembentukan suatu program pelestarian di suatu perpustakaan dapat dimulai setelah semua fihak dari bagian-bagian lain perpustakaan menyetujuinya.
 Sesudah semuanya jelas, maka dapat disusun pedoman tentang kebijakan pelestarian yang dapat dipakai oleh pihak pimpinan untuk membentuk program pelestarian di perpustakaan tersebut untuk kepentingan pelestarian.
Program pelestarian bahan perpustakaan di suatu perpustakaan tidak akan sama dengan program pelestarian yang dimiliki perpustakaan lain. Karena itu suatu model yang paling canggih pun tidak akan dapat memenuhi keperluan bagi semua perpustakaan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar