Total Tayangan Halaman

Senin, 18 April 2011

      Pelayanan  Bahan Pustaka
Modul 6
LAYANAN PENINGKATAN MINAT BACA

      Prof.Dr.Harsya W.Bachtiar

      Orang menjadi kalau banyak membaca

      soal

1)      Apa yang anda lakukan sebagai pustakawan untuk menyadarkan khalayak bahwa membaca itu sangat penting ?

2)      Siapa saja peran serta agar masyarakat gemar membaca?

3)      Apa arti dari sloga “ membaca membuka jendela dunia “

v  Peningkatan minat baca adalah suatu hal yang sangat penting, tetapi seolah dilupakan orang. Kita mempercayakan pembinaan ini kepada sekolah, tetapi ternyata sekolah tidak berhasil

v  Mutu sekolah dari berbagai tingkatan terus merosot.

v  Orang tua sebenarnya juga harus ikut meningkatkan minat baca anak dirumah

      Bacaan anak laki-laki tidak sama dengan anak perempuan

      Jangan paksa anak remaja membaca buku seperti yang kita inginkan

      Membaca mendorong kita untuk berpikir selain itu memperoleh pengalaman yang tidak terhingga

      Dengan bacaan kita bisa mengetahui bagaimana orang-orang India di AS dibantai, bagaimana pangeran Diponegoro menghadapi peluru tentara Belanda

ü  Cara meningkatkan minat baca bagi orang AS ialah dengan jalan menyediakan buku-buku di perpustakaan, terutama di perpustakaan sekolah, alternatif lain perpustakaan umum

ü  Kedua jenis perpustakaan ini hidup dengan baik karena pajak

ü  Dari perpustakaan kita bisa memperoleh banyak ide. Tetapi di negara kita, perpustakaan belum membudaya

ü  Memang zaman Belanda sudah ada perpustakaan , tetapi itu untuk kepentingan mereke. Rakyat di pedesaan belum mengerti apakah perpustakaan itu

      Kemampuan dan teknik membaca

Menurut Tjipto Utomo

  1. Membaca mencari arah
  2. Membaca secara global
  3. Membaca untuk mencari sesuatu hal penting
  4. Membaca untuk belajar
  5. Membaca dengan sikap kritis

      Membaca mencari arah

      Memeriksa judul buku

      Nama pengarang

      Tahun terbit

      Membaca secara global

      Isi pokok

      Keterangan penting

      Memperhatikan tiap paragraf ( kalimat pertama dari suatu paragraf biasanya mengandung isi dari paragraf), kalimat terakhir berisi kesimpulan dari paragraf )

      Maksud membaca secara global

      Membaca tahap persiapan sebelum kita membacanya secara rinci

      Mudah diingat karena membaca secara garis besar

      Mencari hal-hal baru, misal dalam rangka menyusun skripsi

      Untuk memilih bahan yang diperlukan

      Untuk membaca buku yang dianjurkan

      Membaca untuk mencari

      Membaca untuk menetukan kata-kata, angka-angka, nama-nama atau pemikiran penting yang terkandung dalam bahan bacaan

      Membaca untuk belajar

      Pada dasarnya membaca untuk belajar ialah untuk mengerti

      Dalammmembaca boleh membuat coret-coretan untuk membantu mengerti suatu masalah

      Garis bawah pada setiap kata atau kalimat yang dianggap penting

      Membuat catatan tersendiri

      Membuat bagan atau ringkasan

      Membaca dengan sikap kritis

      Teknik ini digunakan oleh dosen dalam pembimbingan skripsi.

      Fungsinya untuk memberikan penilaian apakah bahan yang dibaca tersebut benar, logis, urut, enak dibaca dan mudah dimengerti.


Pelayanan Bahan Pustaka
Modul 5

LAYANAN LITERATUR
 Menurut Cabeceiras, tahun 2002 perpustakaan akan berfungsi sebagai mediator antara ilmuwan atau pembaca dengan pangkalan data. Karena itu pustakawan diharapkan paham cara menelusuri informasi dari pangkalan data.
 Dia harus mampu mengoperasikan komputer Boolean Logic and, or and not dalam memilih informasi yang tepat dan akurat. Lebih dari itu pengetahuan tentang tajuk subjek dan tesaurus harus mahir
Menurut Lancaster, pustakawan harus mengajari ilmuwan bagaimana mencari informasi dari sebuah pangkalan data. Ilmuwan bisa memilih informasi yang diperlukan sesuai minatnya.
Pustakawan juga harus bisa memberi informasi yang berasal dari siaran. radio, televisi, faksimili, dan dari berbagai sumber informasi lainnya. Pustakawan harus berprestasi yang pasti agar memperoleh pengakuan dari masyarakat dan menjadi lahan yang basah.
Perpustakaan sebagai tempat menyimpan dokumen. Informasi data bibliografi saja tidak cukup. Naskahnya harus tersedia agar peneliti bisa berbuat banyak. Tempat naskah-naskah tersebut adalah di perpustakaan.
Agar perpustakaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghadapi pangkalan data yang menyediakan data bibliografi tersebut maka diperlukan kerja sama antarperpustakaan. Naskah tidak perlu dari perpustakaan sendiri, tetapi dari perpustakaan orang lain.
Kerja sama ini harus didukung oleh adanya alat komunikasi yang baik seperti telepon, pos, dan faksimili.
Komputer memiliki kemampuan yang digeluti oleh pustakawan yaitu mencari, menyimpan, dan menemukan kembali informasi. Karena itu pustakawan juga harus memanfaatkan komputer sebaik-baiknya. Pustakawan harus memahami teknologi CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory) karena bahan terbitan banyak dalam bentuk ini.
Sistem pengolahan bahan pustaka melalui sistem yang dipraktikkan oleh OCLC akan lebih cepat. Begitu pula, pelayanan perpustakaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan berkomputer.
Teknologi CD-ROM paling cocok untuk Indonesia karena alasan geografis. Teknologi ini tidak begitu sulit. Kita harus pula bisa memantau berbagai pangkalan data dan ilmu yang ditawarkannya agar para peneliti tetap bisa mengikuti perkembangan.
• Jenis Literatur
1. Literatur Primer: bahan orisinal oleh pengelola perorangan atau kelompok berdasarkan penelitian atau pemikiran kreatif.
– Majalah, surat kabar, laporan disertasi, paten, manuskrip
– Sejarah lokal
2. Literatur Sekunder: modifikasi dari literatur primer dengan susunan baru untuk maksud tertentu:
– Koleksi nonfiksi.
– kebanyakan bahan “R” ensiklopedi, yearbook (buku tahunan), almanak, indeks, dan sebagainya
3. Literatur Tertier: Literatur yang sudah diubah 3x dari literatur primer.
– Buku ajar (text book)
– Diktat (text local)
• Selain layanan referensi yang disebutkan di atas ada lagi jenis layanan:
1. Information referral (I & R)
yaitu layanan perpustakaan yang diberikan kepada pengunjung, dengan menunjuk atau me-refer kepada lembaga lain. Hal ini dikerjakan karena perpustakaan tidak memiliki sarana untuk menjawab pertanyaan tersebut.
• 2. Selective Dissemination of Information (SDI),
yaitu penyebaran informasi kepada orang yang sudah terpilih oleh perpustakaan, karena bidang yang diminta sudah jelas.

• 3. Current Awareness Service (CAS),
ialah layanan perpustakaan kepada pembaca mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan.
• 4. Current Contents (CC),
ialah layanan informasi dari isi majalah terbaru, yang diberikan oleh majalah Current Contents (AS).
• PENELUSURAN PANKALAN DATA
Pangkalan dapat didefinisikan sebagai himpunan dokumen atau berkas yang berkaitan satu dengan yang lain , secara logis terkumpul menjadi satu dan mampu digunakan sebagai satuan kesatuan keseluruhan
Pangkalan data dapat diakses secara langsung ke pusat komputer ( online )atau diakses melalui piring optik atau yang dikenal dengan CD ROM
• Keuntungan penelusuran Literatur terhadap pangkalan data dibandingkan penelusuran konvensional :
1. Sekali kita masuk ke pangkalan data maka kita bisa mencari/menelusur kepada sejumlah besar ( ratusan ribu bahkan jutaan ) cantuman literatur
2. Penelusuran terhadap pangkalan data dapat menggunakan titik sibak ( acces point )yang lebih banyak sehingga memberikan kemungkinan yang lebih banyak kepada pengguna untuk menelusuri dan memanfaatkan cantuman tersebut
• Layanan Bibliografi
Suatu kegiatan atau jasa diperpustakaan dalam bentuk petugas perpustakaan memberi bantuan kepada pengguna untuk menemukan informasi literatur mengenai suatu subjek tertentu sesuai keinginan pengguna.
• Tujuan
1. Menghimpun sejumlah bahan pustaka mengenai suatu subjek khusus dalam suatu daftar tersendiri
2. Untuk keperluan promosi
3. Untuk keperluan karya tulis
4. Untuk keperluan khusus
5. Atas permintaan pejabat untuk maksud tertentu
6. Untuk mengetahui terbitan apa saja yang ada mengenai subjek
7. Untuk mengetahui terbitan perkembangan atau kecenderungan terbitan
Pelayanan Bahan Pustaka
Modul 5
LAYANAN LITERATUR
 Menurut Cabeceiras, tahun 2002 perpustakaan akan berfungsi sebagai mediator antara ilmuwan atau pembaca dengan pangkalan data. Karena itu pustakawan diharapkan paham cara menelusuri informasi dari pangkalan data.
 Dia harus mampu mengoperasikan komputer Boolean Logic and, or and not dalam memilih informasi yang tepat dan akurat. Lebih dari itu pengetahuan tentang tajuk subjek dan tesaurus harus mahir
Menurut Lancaster, pustakawan harus mengajari ilmuwan bagaimana mencari informasi dari sebuah pangkalan data. Ilmuwan bisa memilih informasi yang diperlukan sesuai minatnya.
Pustakawan juga harus bisa memberi informasi yang berasal dari siaran. radio, televisi, faksimili, dan dari berbagai sumber informasi lainnya. Pustakawan harus berprestasi yang pasti agar memperoleh pengakuan dari masyarakat dan menjadi lahan yang basah.
Perpustakaan sebagai tempat menyimpan dokumen. Informasi data bibliografi saja tidak cukup. Naskahnya harus tersedia agar peneliti bisa berbuat banyak. Tempat naskah-naskah tersebut adalah di perpustakaan.
Agar perpustakaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghadapi pangkalan data yang menyediakan data bibliografi tersebut maka diperlukan kerja sama antarperpustakaan. Naskah tidak perlu dari perpustakaan sendiri, tetapi dari perpustakaan orang lain.
Kerja sama ini harus didukung oleh adanya alat komunikasi yang baik seperti telepon, pos, dan faksimili.
Komputer memiliki kemampuan yang digeluti oleh pustakawan yaitu mencari, menyimpan, dan menemukan kembali informasi. Karena itu pustakawan juga harus memanfaatkan komputer sebaik-baiknya. Pustakawan harus memahami teknologi CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory) karena bahan terbitan banyak dalam bentuk ini.
Sistem pengolahan bahan pustaka melalui sistem yang dipraktikkan oleh OCLC akan lebih cepat. Begitu pula, pelayanan perpustakaan akan lebih berhasil jika dilaksanakan berkomputer.
Teknologi CD-ROM paling cocok untuk Indonesia karena alasan geografis. Teknologi ini tidak begitu sulit. Kita harus pula bisa memantau berbagai pangkalan data dan ilmu yang ditawarkannya agar para peneliti tetap bisa mengikuti perkembangan.
• Jenis Literatur
1. Literatur Primer: bahan orisinal oleh pengelola perorangan atau kelompok berdasarkan penelitian atau pemikiran kreatif.
– Majalah, surat kabar, laporan disertasi, paten, manuskrip
– Sejarah lokal
2. Literatur Sekunder: modifikasi dari literatur primer dengan susunan baru untuk maksud tertentu:
– Koleksi nonfiksi.
– kebanyakan bahan “R” ensiklopedi, yearbook (buku tahunan), almanak, indeks, dan sebagainya
3. Literatur Tertier: Literatur yang sudah diubah 3x dari literatur primer.
– Buku ajar (text book)
– Diktat (text local)
• Selain layanan referensi yang disebutkan di atas ada lagi jenis layanan:
1. Information referral (I & R)
yaitu layanan perpustakaan yang diberikan kepada pengunjung, dengan menunjuk atau me-refer kepada lembaga lain. Hal ini dikerjakan karena perpustakaan tidak memiliki sarana untuk menjawab pertanyaan tersebut.
• 2. Selective Dissemination of Information (SDI),
yaitu penyebaran informasi kepada orang yang sudah terpilih oleh perpustakaan, karena bidang yang diminta sudah jelas.

• 3. Current Awareness Service (CAS),
ialah layanan perpustakaan kepada pembaca mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan.
• 4. Current Contents (CC),
ialah layanan informasi dari isi majalah terbaru, yang diberikan oleh majalah Current Contents (AS).
• PENELUSURAN PANKALAN DATA
Pangkalan dapat didefinisikan sebagai himpunan dokumen atau berkas yang berkaitan satu dengan yang lain , secara logis terkumpul menjadi satu dan mampu digunakan sebagai satuan kesatuan keseluruhan
Pangkalan data dapat diakses secara langsung ke pusat komputer ( online )atau diakses melalui piring optik atau yang dikenal dengan CD ROM
• Keuntungan penelusuran Literatur terhadap pangkalan data dibandingkan penelusuran konvensional :
1. Sekali kita masuk ke pangkalan data maka kita bisa mencari/menelusur kepada sejumlah besar ( ratusan ribu bahkan jutaan ) cantuman literatur
2. Penelusuran terhadap pangkalan data dapat menggunakan titik sibak ( acces point )yang lebih banyak sehingga memberikan kemungkinan yang lebih banyak kepada pengguna untuk menelusuri dan memanfaatkan cantuman tersebut
• Layanan Bibliografi
Suatu kegiatan atau jasa diperpustakaan dalam bentuk petugas perpustakaan memberi bantuan kepada pengguna untuk menemukan informasi literatur mengenai suatu subjek tertentu sesuai keinginan pengguna.
• Tujuan
1. Menghimpun sejumlah bahan pustaka mengenai suatu subjek khusus dalam suatu daftar tersendiri
2. Untuk keperluan promosi
3. Untuk keperluan karya tulis
4. Untuk keperluan khusus
5. Atas permintaan pejabat untuk maksud tertentu
6. Untuk mengetahui terbitan apa saja yang ada mengenai subjek
7. Untuk mengetahui terbitan perkembangan atau kecenderungan terbitan

Pelayanan Bahan Pustaka
Modul 4
LAYANAN RUJUKAN
 RUJUKAN bagian pelayanan tersendiri, dan apabila tidak ada tugas khusus maka tugas sirkulasi untuk mengerjakan.
 Pelayanan rujukan yang baik dan cepat akan menaikkan mutu pelayanan perpustakaan
 Bahan –bahan bahan rujukan seperti
1. Kamus
2. Ensiklopedia
3. Direktori
4. Almanak
5. Statistik
6. Sumbergeografi
7. Sumber biografi
8. Bahan khusus
9. Bibliografi
10. Indeks
11. abstrak
SUMBER DAN BERBAGAI JENIS BUKU RUJUKAN
1. PELAYANAN REFERENSI
Bagian yang cukup penting dalam sistem perpustakaan
Referensi berasal dari bahasa Inggris to refer = menunjuk
Motto bagian rujukan
SETIAP PERTANYAAN PASTI ADA JAWABANNYA
Rujukan cepat =quick reference : menjawab pengunjung yang bertanya letak koleksi,
Ready reference =pengunjung menanyakan sesuatu yang dapat dijawab dengan mudah oleh pustakawan

CIRI-CIRI BUKU RUJUKAN ( “R” )
1. Buku “R” umumnya mahal
2. Tak perlu dibaca seluruhnya
3. Tak boleh keluar dari perpustakaan
4. Untuk layanan “ R “ diperlukan ruang baca dan foto copy
Bill katz
william Katz membagi 3 buku rujukan
1. Direction type
2. Source type
3. Government documents & Av Mat
Tipe buku-buku “R “ Rujukan
Ada 13 tipe buku referensi yang perlu diperhatikan:
1. Bibliografi
2. Kamus
3. Ensiklopedia
4. Buku tahunan
5. Buku petunjuk
6. Sumber-sumber biografi
7. Indeks
8. Terbitan berseri
9. Buku pegangan
10. Direktori
11. Sumber-sumber geografi
12. Terbitan pemerintah
13. Sumber-sumber
JENI-JENIS BUKU RUJUKAN
1. BIBLIOGRAFI
Daftar buku atau bahan cetak yang pernah ditulis atau diterbitkan
2. KAMUS
buku yang berisi daftar kata-kata suatu bahasa atau daftar terminologi suatu subjek yang disusun sedemikian, umunya secara alfabetis, dengan keterangan arti dan penggunanya
kegunaan kamus
1. Definisi
2. Ejaan
3. Ucapan
4. Penggunaan
5. Sinonim,antonim,homonim
6. Kependekan
7. Slang
8. Kata-kata baru
9. Dialek
10. Penggunaan terminologi asing
Ada 3 macam type kamus
1. Abridged ( edisi singkat )
2. Unaridged ( edisi lengkap )
3. Supplementary edisi ( pelengkap )
ENSIKLOPEDIA
Suatu ringkasan ilmu pengetahuan yang paling penting untuk kemanusiaan dan disusun secara sistematik
4. BUKU TAHUNAN
Terbitan tahunan isinya mengulas ( review ) perkembangan ( kejadian ) dalam setahun, merekam informasi terbaru dan disajukan dalam bentuk model statistik
5. BUKU PETUNJUK
Terbitan yang berisi petunjuk dan aturan dari suatu objek. Buku ini umumnya menjawab pertanyaan “ bagaimana anda dapat………?
6. SUMBER BIOGRAFI
Buku yang menceritakan tentang manusia dari suatu profesi, gunanya menjawab tanggal lahir, agama, hobi, keluarga dari orang-orang terkenal
INDEKS
 Buku yang menunjuk lokasi suatu artikel yang ditulis oleh seseorang, bisa menunjuk lokasi artikel majalah, bab dalam buku, pamflet, lagu, sajak dan editorial
8. TERBITAN BERSERI
 Terbitan yang diterbitkan secara berturut-turut untuk masa yang tak terbatas
9. BUKU PEGANGAN
Macam buku rujukan yang dapat menjawab pertanyaan khusus seperti statistik dan aturan kata-kata suatu ungkapan
10. DIREKTORI
Sumber informasi untuk orang dan organisasi, disusun secara sistematis, umumnya secara alfabetis atau menurut kelas, memberikan informasi mengenai alamat, afiliasi
11. SUMBER GEOGRAFI :
Buku-buku “R” yang dapat memberikan informasi untuk geografi, karya yang berisi lokasi, penggambaran suatu tempat dan impresi seluruh dunia
12. TERBITAN PEMERINTAH :
Buku-buku yang diterbitkan pemerintah(AS) sebagai buku-buku rujukan yang sangat informatif. Buku ini perlu dimiliki oleh perpustakaan
13. SUMBER-SUMBER AV:
Semua media komunikasi non cetak macamnya :
1. Sumber informasi dari masyarakat
2. Benda-benda museum
3. Grafik
4. Bahan-bahan proyeksi
5. Bahan-bahan yang didengar
CARA MENJAWAB BERBAGAI PERTANYAAN RUJUKAN

BAHAN AJAR PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

  Pelayanan  Bahan Pustaka
Modul 3
SISTEM PEMINJAMAN

  Sistem Peminjaman Kuno

  Sistem peminjaman yang paling awal ialah menggunakan buku catatan. Pencatatan buku-buku yang dipinjam dan nama peminjam ditulis dari hari ke hari dalam sebuah buku catatan.

            Sistem ini dikembangkan menjadi sistem ledger. Pencatatan buku yang dipinjam ada pada halaman di mana nama seorang peminjam berada. Ini juga masih menggunakan buku.

            Perkembangan selanjutnya ialah sistem dummy. Buku-buku yang dipinjam digantikan oleh dummy yang memberikan catatan nomor peminjam dan bilamana buku harus dikembalikan. Sistem ini dianggap kurang praktis,

            digantikan sistem slip. Sistem ini kemudian berkembang menjadi sistem kartu dan muncullah Sistem Peminjaman Browne.

            Sistem Peminjaman Browne terdesak oleh datangnya sistem peminjaman berkomputer, seperti VTLS (Virginia Tech Library System), daru USA, SISPUKOM (Sistem Perpustakaan Berkomputer) dari Malaysia.

  Sistem Peminjaman (Nework Changing System)

            Sistem Peminjaman Newark mulai dipakai pada tahun 1900 oleh Perpustakaan Umum Newark New Jersey, semasa dipimpin oleh John Cotton Dana. Sistem Peminjaman Newark memiliki beberapa keuntungan dan kekurangan.

  Keuntungan sistem ini adalah:

  masing-masing peminjam bisa mengetahi buku macam apa yang sering dipinjamnya,

  setiap saat bisa diketahui buku ada di mana, siapa yang meminjam, dan bilamana harus dikembalikan,

  jika ada perbedaan waktu peminjaman, bisa dicatat dengan mudah,

  buku-buku yang dipesan bisa diketahui di mana adanya,

  petugas nonprofesional bisa mengerjakan pekerjaan ini dengan baik,

  dalam sebuah perpustakaan besar dengan banyak cabangnya, kartu peminjaman bisa, dipergunakan di cabang mana saja, dan

  penyiangan bisa dikerjakan dengan baik.

  Sedang kekurangan Sistem Peminjaman Newark adalah:

  pekerjaan rutin lambat, memakan banyak waktu dan membosankan,

  sangat mudah terjadi kesalahan dalam mencatat nomor panggil buku ke dalam kartu anggota,

  pada jam-jam sibuk, meja peminjaman bisa berantakan, karena begitu banyak transaksi yang harus diselesaikan,

  memerlukan dua jajaran pendaftaran. Satu, jajaran nama anggota perpustakaan yang disusun menurut abjad, lengkap dengan alamat mereka masing-masing. Kedua, jajaran nomor pendaftaran,

  tiap buku memerlukan tiga kartu yang menuntut waktu dalam mengerjakannya, yaitu kartu buku, kantong kartu buku, dan batas waktu peminjaman, dan

  lembaran batas waktu tanggal kembali ditempelkan di bagian belakang buku yang membuat buku menjadi kelihatan kotor.

  Sistem Peminjaman Sendiri Detroit(Detroit Self-Charging System)

            Sistem Peminjaman Sendiri Detroit ditemukan tahun 1929 oleh Ralph A. Ulveling, Pustakawan Perpustakaan Umum Detroit, Amerika Serikat. Sistem peminjaman ini menjadi sangat terkenal pada zamannya, sebagai sebuah sistem peminjaman yang bagus, efektif, dan disukai oleh peminjam perpustakaan sendiri.

            Cara peminjaman ini berdasarkan kepada kerja sama yang baik antara pembaca dan petugas perpustakaan. Sistem ini hampir sama dengan sistem Peminjaman Browne.

            Sistem Peminjaman Sendiri Detroit mengenal beberapa proses, yaitu peminjaman, pengembalian buku, perpanjangan waktu peminjaman, lewat waktu peminjaman, pemesan peminjaman buku, dan statistik sirkulasi. Sistem inipun mempunyai keuntungan dan kekurangannya.


 Pelestarian Bahan Pustaka
Modul 9
ORGANISASI, LEMBAGA RISET, DAN LEMBAGA PENDIDIKAN BIDANG PELESTARIAN
Organisasi Lokal, Nasional, dan Internasional
 Organisasi Bidang Pengawetan sangat berjasa dalam mengembangkan bidang ini. Mereka menyelenggarakan seminar,
workshop dan pertemuan atau diskusi lainnya. Banyak buku petunjuk dibuat untuk disebarluaskan oleh organisasi ini.
Begitu pula latihan keterampilan banyak diberikan oleh para organisasi tersebut.
 Ada tiga macam organisasi bidang pelestarian yaitu:
(1) organisasi lokal,
(2) organisasi nasional,
(3) organisasi internasional
 Yang dimaksud dengan organisasi lokal ialah organisasi yang sifatnya hanya berlaku lokal, menurut daerah-daerah tertentu. Di Indonesia tidak ada organisasi semacam ini.
 Organisasi pelestarian yang bersifat nasional di Indonesia juga belum ada.
 Lembaga Riset, dan Pendidikan Teknisi/Profesional
 Lembaga riset penting untuk mendukung kehidupan dan perkembangan suatu profesi. Karena itu, kita sering menemukan R & D yang artinya Research & Development, sepasang kata yang bergandengan sebagai suatu sebab akibat darisuatu kegiatan. Penelitian diadakan untuk mencapai suatu perkembangan. Begitu pula dalam profesi pelestarian danpengawetan dokumen, perlu diadakan berbagai penelitian untuk memperoleh perkembangan dalam bidang tersebut. Saatini di Indonesia belum memiliki lembaga riset bidang pelestarian.
 Jurusan ilmu perpustakaan Fakultas Sastra UI memberikan pendidikan pelestarian sebagai satu mata kuliah saja berjudul: Pelestarian dan Pemeliharaan Bahan Perpustakaan untuk program S1, S2 dan S0 perpustakaan dan D III Kearsipan.
 Ada tiga jenis tenaga dalam bidang pelestarian yaitu:
 Pustakawan untuk pelestarian, yang mengepalai Bagian Pelestarian di perpustakaan.
 Konservator, yaitu orang yang langsung bertanggung jawab untuk memperbaiki dokumen.
 Teknisi Bidang Konservasi.
 Rencana Pembentukan Bagian Pelestarian untuk Perpustakaan
 Dalam menentukan kebijakan program pelestarian, kita harus selalu melihat kepada keadaan fisik bahan perpustakaan. Ini dipergunakan sebagai titik tolak perbaikan, menentukan lama, dan skala prioritas pelestarian. Bagian pelestarian tidak kalah penting dengan bagian-bagian lain di perpustakaan. Bagian ini memang sangat penting untuk dimiliki karena dapat meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan. Dengan adanya
bagian ini diharapkan sewaktu-waktu buku diperlukan sudah tersedia di rak. Kalau ada kerusakan cepat dapat diperbaiki.
Selanjutnya faktor-faktor lain yang harus diperhatikan ialah keadaan koleksi perpustakaan, apakah koleksi tersebut sudah
memenuhi kebutuhan pembaca,
apakah koleksi tersebut banyak rusak atau koleksi tersebut tidak perlu dilestarikan. Faktor
kedua adalah penggunaan koleksi secara padat atau tak pernah digunakan sama sekali. Faktor selanjutnya ialah tuntutan pemakai yang selalu menghendaki koleksi yang rapih. Faktor bangunan dan ruangan tempat menyimpan buku juga diperhatikan.
 Dalam melestarikan koleksi ada tiga hal yang diperhatikan yaitu:
 1) Bahan apa saja yang perlu dilestarikan?, 2) Untuk berapa lama bahan dilestarikan?, 3) Alat-alat apa yang dipergunakan untuk melestarikan?
 Dalam melestarikan bahan pustaka kita harus melihat:
1) subjek,
2) format,
3) usia bahan,
4) penggunaan bahan.
 Mengenai lama bahan dilestarikan itu tergantung dari keperluan perpustakaan. Pembentukan suatu program pelestarian di suatu perpustakaan dapat dimulai setelah semua fihak dari bagian-bagian lain perpustakaan menyetujuinya.
 Sesudah semuanya jelas, maka dapat disusun pedoman tentang kebijakan pelestarian yang dapat dipakai oleh pihak pimpinan untuk membentuk program pelestarian di perpustakaan tersebut untuk kepentingan pelestarian.
Program pelestarian bahan perpustakaan di suatu perpustakaan tidak akan sama dengan program pelestarian yang dimiliki perpustakaan lain. Karena itu suatu model yang paling canggih pun tidak akan dapat memenuhi keperluan bagi semua perpustakaan

Pelestarian Bahan Pustaka
Modul 8

PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA
DIBERBAGAI NEGARA
1 KEADAAN PBP DI INGGRIS
Tokoh :
 W.H. Languell
Tulisannya : The Conservation of Book and Document. London: Sir Essac Batman & Sons, 1957 mengulas dengan sangat
menarik dan jelas tentang tinta dan pengaruhnya yang besar dalam pengawetan dan pemeliraan BP, macam dan sifatnya, dll.
 Douglas Fosket
membuat video In Your Library yang menjelaskan cara pengawetan dan pemeliharaan buku, diantaranya menjelaskan secara
gamblang mengenai cara menyusun dan mengambil buku di rak, cara memperbaiki buku yang rusak, lembaran yang sobek,
kertas yang disisipkan, cara menjilid sederhana, membersihkan BP dari debu, dsb.
 David W.G. Clements
menulis tentang: Developments in Preservation. British Book News, April 1988:260-262, Emerging Technologies-Paper
Strengthenig. Restaurator, 8 (2/3) 1987:124-128, Preservation of Library Collection. Parts: UNESCO, 1985, dll. Selain itu juga
memberikan konsultasi di berbagai negara.
 F.W. Ratcliffe dan D. Patterson
menulis tentang proyek pelestarian yang ada di Cambridge University berjudul Preservation Polices and Conservation in British
Libraries: report of Cambridge University Library Conservation Project. London: British Library, 1984
 Faktor2 yang mendukung kegiatan Pelestarian BP di Inggris :
 Buku2 dan artikel majalah yang ada dengan cepat menambah wawasan dan pengetahuan pustakawan bidang pelestarian BP di
Inggris
 Konferensi dan seminar banyak diadakan oleh organisasi profesi maupun lembaga2 perpustakaan lainnya sehingga dapat
dijadikan pembanding antara informasi2 di buku/ majalah dengan keadaan sebenarnya di lapangan
 Pelestarian BP membantu menjawab kesenjangan atara anggaran yang terbatas dengan kebutuhan buku yang terus meningkat
 Tersedianya alat2 dan bahan2 pendukung kegiatan pelestarian BP dipasaran Inggris serta pengusaha penjilidan dan usaha
komersial bidang pelestarian BP lainnya sangat membantu perpustakaan untuk dapat melakukan kerjasama
 KEADAAN PBP DI USA
Pelopor Konferensi National Preservation Program (NPP) 16-17 Desember 1976 di Whittal Pavillion:
 Lawrence S. Robinson, Preservation Microfilming Officer
 Dr. John C. William, LC’s Preservation Research Office
 Gordon R. Williams, Director of the Center for Research Libraries
 Robert L. Feller, Director of the Center on the Materials of the Artist and Conservator at Carnegie-Mellon University
 Paul N. Banks, Coservator at Newberry Library
 Kesimpulan dari Konferensi National Preservation Program (NPP) :
 Aspek sosial yang menyangkut: apa yang harus dilestarikan/ diawetkan, siapa yang melaksanakannya, bagaimana melaksanakannya
 Aspek teknis meliputi: bagaimana cara pelaksanaanya, dan bentuk dan materi yang akan dilestarikan
 Untuk membentuk National Preservation Program (NPP) dalam National Preservation Planning Conference mencakup:
 Preservation master microfilm, bibliographic system, pendididkankonservasi, ruang pendingin penyimpanan untuk dokumen yang belum dimikrifilmkan
 Tokoh :
 Paul N. Banks, Pammela Darling, Carolyn Clark Morrow, dll
 Faktor2 yang mendukung kegiatan Pelestarian BP di USA :
 Banyak pakar yang bekerjasama demi meningkatkan mutu profesi
 Asosiasi perpustakaan memberikan fasilitas untuk mempertemukan para pakar
 Banyak yayasan yang bersedia menyediakan dana untuk program pelestarian BP atau pendidikan tenaga pelestarian yang
dianggap bermanfaat
 Banyak badan komersial yang dapat menunjang suksesnya program pelestarian di suatu perpustakaan, misal: penjilidan, dll
 KEADAAN PBP DI PUERTO RICO
 Iklim daerah tropis sangat tidak mendukung pelestarian BP. Haydee Munoz Sola memberikan gambaran program
pelestarian BP yang ada di kampus Medical Services
University of Puerto Rico di Rico Pedras. Diuraikan pula
mengenai sejarahperpustakaan, sejarah pelestarian, iklim
penyebab rusaknya BP, kurangnya dana menjadi kendala
program pelestarian BP, dan letak geografis Puerto Rico
yang sering menyebabkan bencana banjir, badai, angin
puyuh, dsb.
 Perpustakaan kesehatan Puerto Rico memiliki banyak koleksi khusus yang disebut The Ashford Collection, yang memiliki 3000 dokumen penting yang mendukung kegiatan penelitian penyakit daerah tropis dan perlu untuk dilestarikan.
Pelestarian Bahan Pustaka Modul 7
PELESTARIAN NILAI INFORMASI
1 BENTUK MIKRO
A. Arti :
berbagai jenis microfilm yang lazim digunakan di perpustakaan. Merupakan bentuk lain dari bahan tercetak (buku, majalah, surat kabar, dll) yang mengandung informasi berupa tekstual, ilustrasi, tabel, gambar, dsb. Bentuk mikro dapat berupa gulungan mikrofilm, mikrofis, aperture card, ultrafis, dan micro-apaque.
B. KELEBIHAN KOLEKSI BENTUK MIKRO
Penghematan ruangan penyimpanan: kendala kekurangan ruang penyimpanan akibat bertambahnya koleksi setiap saat dapat diatasi dengan kegiatan alih bentuk koleksi menjadi bentuk mikro
Keamanan: koleksi bentuk mikro tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang oleh pengguna, karena memerlukan alat baca khusus yang tidak mungkin dimiliki pengguna dirumah. Bentuk mikro juga tidak pernah out of print (dapat diduplikasi kapan saja dengan biaya yang murah)
Mudah direproduksi dan diubah bentuknya: jika memiliki master negatifnya mudah untuk diduplikasi maupun diprint out dalam kertas dengan reader printer.
Mudah diakses: selama pengindeksanya baik, konsisten, dan mudah diikuti maka para peneliti akan dengan mudah mengikuti petunjuk pemakaian bentuk mikro sesuai dengan indeks. Penempatannya jauh lebih compact dan mudah ditemukan (tidak memerlukan ruang yang luas)
Tidak menyimpang dari bentuk aslinya: jika pemotertannya dilakukan dengan baik dan teliti pasti hasilnya tidak akan menyimpang dari bentuk aslinya tetapi mungkin hanya sedikit mengalami distorsi
Ekonomis: biaya produksi, pengiriman, penyimpanan, dan reproduksinya jauh lebih murah daripada koleksi tercetak
C. Pembuatan Mikrofilm: beberapa pertimbangan dalam pembuatan mikro film:
Bahan sudah rusak sehingga tak perlu disimpan lagi
Bahan masih baru tetapi nilai fisiknya tidak penting, sehingga dapat menghemat ruang penyimpanan dan perawatan
Bahan sangat penting, sehingga tidak mudah rusak jika dipinjamkan (duplikasinya yang dipinjamkan aslinya disimpan)
Beberapa penerbit khusus menerbitkan koleksi bentuk mikro (IDF – Swiss dan University Microfilm International – Amerika)

D. Microfilm Reader, hal2 yg harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan:
E. Mikrofilm untuk Surat Kabar dan Majalah
F Sejarah Mikrofilm
G. Reproduksi Mikrofilm

Mikro film ialah istilah umum untuk berbagai bentuk mikro yang dituangkan dalam film. Film yang digunakan itu ada dalam berbagai ukuran, misalnya ada yang 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm dan yang lazim digunakan untuk membuat mikrofilm ialah film yang berukuran 35 mm, untuk menyimpan surat kabar


Apperture card adalah mikrofilm yang berukuran besar
Ultrafish adalah jenis mikrofilm yang paling kecil
Microfilm reader adalah alat baca mikrofilm
Yang perlu diperhatikan pada alat baca mikro ini adalah :
Apakah alat tersebut bisa membuat hard copy ?
Apakah alat tersebut ada dipasaran kita ?
Kalau alat tersebut rusak, mudahkah mencari pengganti bagian bagiannya ?
Kokoh ataukah muda rusak?
Berapa rasio pembesarannya ?
Apakah lensanya bagus dan memberikan gambaran yang jelas?
Apakah dilengkapi dengan kipas angin pendingin lampu ?
Apakah mudah dipelihara ?
Apakah mudah dipindah-pindahkan ?

Tugas ! 5 menit
Cara membuat mikro film !!!!
Mikrofilm untuk surat kabar dan majalah
Mikrofilm yang digunakan ilah film yang berukuran 35 mm.
Dimasukkan ke dalam kotak dan diberi label, misalnya “ kompas, januari 1993-Februari 1993 “
Panjang film mencapai 100 kaki atau sekitar 25 m, dalam kemasan kotak karton
Fish adalah setiap halaman dibuat satu film ( perlembar )
Sejarah Mikrofilm
Teknologi fotografi mikro ditemukan pada tahun 1839 oleh John Benyamin Dancer
Pada tahun 1870 saat penaklukan kota Paris atau yang disebut dengan perang Franco-Prusian, tentara mengirimkan informasi melalui foto mikro yang dikirimkan dengan burung merpati
Foto mikro mula-mula digunakan untuk keperluan militer



Tahun 1908 foto mikro mulai digunakan untuk memfoto dokumen oleh Amandus Johnson dari Royal Archives of stockholm “ memfoto dua halaman dokumen kuarto bersama-sama pada satu tempat ( kemudian dibaca pada tempat yang telah disediakan dengan menggunakan kaca pembesar ) akan memberikan banyak kemudahan bagi pembaca


Penggunaan mikrofilm diperpustakaan dimulai pada tahun 1930, ketika Keyes Metcalf mengirimkan tumpukan surat kabar yang sudah robek-robek ke perpustakaan Recordak untuk dibuatkan mikrofilm dengan menggunakan film ukuran 35mm
Pada bulan Mei 1934 Perpustakaan Umum New York menyediakan ruang baca mikrofilm, dan mulai dengan pembuatan eksperimen kamera dari kayu “Recordak” model A dan B
Beberapa tahun kemudian David C.Weber berhasil menemukan sistem pembuatan mikrofilm, yang merupakan tonggak sejarah dalamperpustakaan

Pada tahun 1935, Fran. L. Polk kepala Perpustakaan umum The New York Public Library melaporkan bahwa dengan adanya bagian layanan mikrofilm, bernagai surat kabar diubah dalam bentuk mikrofilm
Misalnya surat kabar The New York Herald of Tribune untuk terbitan satu tahun dibuatkan mikrofilm dari film ukuran 35 mm, siap untuk dibaca
The New York Times edisi perang Dunia I dari tahun 1914 – 1918 tersedia dalam bentuk mikrofil
Reproduksi Mikrofilm
Pelestarian informasi dari suatu dokumen dibutuhkan Mikrofilm, seperti koran dan majalah
Penyimpanan Mikrofilm lebih mudah

CD-ROM ( Compact Disc-Rad Only Memory )
CD-ROM adalah dics yang terbuat dari plastik, berkilau dengan warna pelangi bergaris tengah 4, 72 inci atau sekitar 12 cm, tebalnya kurang dari 2,5 mm. memiliki satu lubang ditengah-tengah dengan ukuran 1,2 mm dan berkapasitas menyimpan data lebih dari 500 megabyte

Scanner alat untuk alih bentuk
Dari bentuk buku menjadi CD ROM

CD ROM merupakan perkembangan dari Compact Music Disc ( CMD )

Pelestarian Bahan Pustaka
Modul 6

PELESTARIAN KOLEKSI PETA
 PETA adalah sarana referensi yang memberikan informasi mengenai letak suatu daerah, keadaan politik, perdagangan, hasil tambang, bahasa, dan sebagainya yang sangat berharga.
SLIDE merupakan salah satu bahan jenis audio visual yang banyak digunakan diperpustakaan, terutama untuk mendukung pengajaran dan penelitian
Slide harus dibaca dengan alat yang disebut proyektor
Pemakaian pertama kali oleh athanasius kirchener pada tahun 1646

BAHAN AJAR PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA


Pelestarian Bahan Pustaka
Modul 5
PENJILIDAN
  1. Apa yang anda ketahui tentang penjilidan ?
  2. Mengapa harus diadakan penjilidan?
  3. Apa tujuan penjilidan ?

STRUKTUR BUKU
  1. SEGI
  2. FOREDGE
  3. KERTAS HUJUNGAN
  4. BADAN BUKU
  5. PAPAN JILIDAN
  6. GROOVE
  7. PUNGGUNG BUKU

Struktur buku
  1. SEGI
Adalah lebihan papan dengan isi
Kegunaannya untuk melindungi badan atau daun buku dari kerusakan apabila jatuh
  1. FOREDGE ( bagian tepi buku )
Kegunaannya untuk menunjukkan tanda mana atas, bawah, punggung dll
  1. KERTAS HUJUNGAN ( lembar pelindung )
Kegunaannya untuk lejer yang terdiri atas 2 flyleaf ( dua lembar) satu didepan satu dibelakang
Digunakan untuk melindungi dan memperindah buku, kertas hujungan disebut juga end paper
  1.  Badan buku
Terdiri dari atas kepala, depan, belakang dan kaki yang terbentuk dari curas dan cerai
  1. Papan jilidan hadapan adalah pelindung badan buku
  2.  Groove ( sambungan antara sampul dan punggung buku ) untuk memudahkan membuka rata buku ( 3-54 mm )
  3.  Punggung buku ( spine )
            Digunakan untuk melindungi buku pada bagian belakang sampul buku
            Ada dua yaitu tanpa luang dan berluang 
1. SEGI
2. FOREDGE
3. KERTAS HUJUNGAN
4. BADAN BUKU
5. PAPAN JILIDAN
6. GROOVE
7. PUNGGUNG BUKU
  1. Badan buku
        a. Foredge
        b. Head
        c. Tail
2.     Kulit muka
3.     Kulit belakang
  1. Engsel ( sambungan grove )
  2. Benang
  3. Punggung buku
1. BADAN BUKU
2. SAMPUL BUKU
3. PUNGGUNG BUKU
4. ENGSEL
5. LUANG BUKU
      A,B         Pelindung buku tak berluang
C              pelindung buku berluang

PERLENGKAPAN DAN BAHAN JILID
2. BAHAN PENJILIDAN
  1. KERTAS
Adalah lembaran yang terbuat dari serat selulosa alam atau serat buatan yang telah mengalami penggilingan ditambah beberapa bahan tambahan
            Misalnya : kaolin, zat pewarna, formaldehida ( untuk memberi daya tahan pada kertas
2. BAHAN PENJILIDAN
2. KARTON
Adalah sejenis kertas tebal dengan berat/gramatur berkisar antara 165 gram permeter persegi
3. KAIN LINEN ( book binden linnen )
4. BAHAN PEREKAT ( lem )
5. BENANG
           
MENYIAPKAN PENJILIDAN DAN JENIS-JENIS PENJILIDAN
A. MENYIAPKAN PENJILIDAN
q  Penghimpunan
Adalah penyusunan lembaran-lembaran menurut urutan yang dikehendaki, kemudian membentuk kuras atau katern.
q  Penggabungan
Adalah menyatukan secara erat dan padu setiap lembaran menjadi katern, kemudian katern-katern itu digabungkan menjadi buku.
B. JENIS-JENIS PENJILIDAN
  1. Jilid kaye atau jilidan yang paling sederhana dan praktis
  2. Jilidan dengan tanda atau signature dinding
  3. Jilid lem punggung
  4. Jilid spiral
  5. Jilid lakban
C. PEMASANGAN SAMPUL

BAHAN AJAR PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA

 Pelestarian Bahan Pustaka 
Modul 3
PENCEGAHAN KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA
TUJUAN PENCEGAHAN KERUSAKAN
1.kerusakan  yang lebih hebat dapat dihindarkan
2.Koleksi yang terkena penyakit, misalnya terkena jamur dapat diobati, yang terkena kerusakan kecil dapat diperbaiki
3.Koleksi yang masih baik dapat terhindar dari penyakit maupun kerusakan lainnya
4.Kelestarian fisik bahan pustaka terjaga
5.Kelestarian informasi yang terkandung dalam bahan pustaka tersebut dapat perjaga
6.Pustakawan atau pegawai sadar
7.Para pemakai, terdidik untuk berhati-hati dalam penggunaan
8.Semua pihak, baik petugas perpustakaan maupun pemakai perpustakaan selalu menjaga kebersihan
USAHA-USAHA PENCEGAHAN KERUSAKAN BP
1.Mencegah kerusakan BP yang disebabkan oleh manusia
2.Kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh tikus
3.Kerusakan yang disebabkan oleh serangga
4.Penggunaan sistem pengumpanan
5.Peracunan buku
6.Penuangan larutan ke dalam lubang
7.Jika pada lantai ubin muncul tanah galian rayap, kita dapat menghamparkan plastik diatasnya agar rayap tidak muncul ke permukaan lantai
8.Tempatkan kapur barus atau akar loro setu di belakang buku di rak.
Mencegah kerusakan BP ( lanjtan
1.Mencagah kerusakan yang disebabkan oleh jamur
2.Keruskan BP yang disebabkan oleh banjir
3.Kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran
4.Kerusakan BP yang disebabkan oleh debu
5.Mencegah kerusakan sampul buku
6.Mencegah kerusakan pada punggung buku
7.Mencegah kerusakan pada engsel  buku
8.Mencegah kerusakan pada jilidan buku
9.Mencegah kerusakan BP karena lembaran yang terlepas
10.Mencegah kerusakan BP karena coretan tinta
11.Mencegah kerusakan BP karena penyobekan halaman atau pengambilan gambar
12.Mencegah kerusakan BP karena penempelan selotip
13.Mencegah kerusakan BP karena noda makanan dan minuman
14.Mencegah kerusakan BP karena pemudaran warna kerta
15.Mencegah kerusakan BP karena bercak noda merah kecoklatan ( foxing )
16.Mencegah kerusakan BP karena noda air dan kebocoran
17.Mencegah kerusakan BP karena kerapuhan
18.Mencegah kerusakan BP karenarendahnya mutu bahan


Pelestarian Bahan Pustaka 
FUMIGASI, DEASIDIFIKASI, DAN LAMINASI
FUMIGASI
  Arti : suatu cara melestarikan BP dengan cara mengasapi (pembakaran atau penguapan zat kimia yang mengandung racun) BP agar semua jenis perusak BP tidak tumbuh/ mati dan kerusakan BP dapat dihindari
Bahan kimia yang digunakan fumigasi :
  • carbon disulfit (CS2)
  • Carbon tetra chloride ( CCL4 )
  • Methyl bromide ( CH3Br )
  • Thymol cristal
  • Naptaline
  Bahan Kimia yang Digunakan: carbon sulfit (CS2), carbon tetra chloride (CCL4), methyl bromide
(CH3 Br),
thymol cristal, dan naptaline. Penggunaanya disesuaikan dg jumlah ruang dan BP yg akan
difumigasi. Hrs menggunakan alat pengaman dan disupervisi o/ org yg berpengalaman dan berpendidikan dibidang ini.
Bahan yang difumigasi:
  semua bahan pustaka difumigasi termasuk lontar maupun bahan audio
visual,
kecuali jenis buku bersampul kulit (tdk blh difumigasi dg bahan methyl bromide & ethylene
oxide)
Pelakasanaan:
  tergantung dari jenis bahan kimia yg digunakan, misal fumigasi dengan CS2 yang dicampur CCL4 perbandingannya 1:1, dalam 1 liter dapat digunakan untuk luas ruangan 2M3.
Proses nya memakan waktu 1 minggu, dst
Ruang Fumigasi:
  pekerjaan ini dilengkapi dg: ruangan, lemari, atau kotak tertentu; perlengkapan petugas seperti topeng penahan gas, dan baju laboratorium; bahan kimia untuk proses pengasapan; kipas angin atau blower dan alat pembersih
DEASIDIFIKASI
  Arti : adalah kegiatan pelestarian BP dengan cara menghentikan proses keasaman yang terdapat pada kertas dengan baik dengan cara basah maupun dengan cara kering
Deasidifikasi cara kering:
  jika buku menggunakan bahan tinta yang luntur, menggunakan campuran amoniak dan air bersih (1:3) yg ditempatkan dalam bejana untuk diambil uapnya, diletakkan disudut ruangan dan disediakan exhaust fan, proses ini berlangsung selama +24 jam.
Deasidifakasi dengan cara basah:
  digunakan untuk buku atau kertas yang tintanya tidak luntur. Buku/ kertas direndam kedalam air suling dan dicampur dengan magnesium carbonat selama 30 menit, lalu diangkat dan dikeringkan dengan exhaust fan. Pengeringannya harus sempurna untuk menghindari tumbuhnya jamur yang akan merusak kertas
LAMINASI DAN ENKAPSULASI
LAMINASI
Arti : melapisi BP dengan kertas khusus (terdiri dari film oplas, kertas cromton, dll), agar BP menjadi lebih awet. Kertas ini berfungsi menahan polusi/debu agar tidak menempel pada BP sehingga tidak beroksidasi dengan polutan.
CLaminasi Mesin
1.dengan cara dingin : melapisi kedua sisi kertas dengan bahan film oplas yang mengandung lem dan dapat dibuka kembali dengan cara membasahinya dengan air. Mula-mula pasang 2 buah rol film oplas pada mesin penggerak, disisi atas dan sisi bawah BP, masukkan kertas yg akan dilaminasi diantara kedua film oplas tsb. Tunggu hingga mesin merekatkan film oplas pada BP tsb dan mengeluarkannya. Susun dokumen yang sudah terlaminasi menurut urutan sesuai aslinya.
2.dengan cara panas: menggunakan kertas cromton untuk melapisi kedua sisi BP. Kertas dipanaskan 70o – 90oC, agar kertas cromton menempel pada kedua sisi BP. Prosesnya sama seperti laminasi dengan cara dingin, namun jika hendak melepas lapisan pelindungnya menggunakan aceton, dah BP aslinya bisa kita peroleh kembali
Laminasi Manual
  menggunakan kertas laminasi impor karena belum diproduksi di Indonesia. Caranya letakkan kertas laminasi diatas meja, berikan alas.Letakkan BP diatasnya, tutup dengan kertas laminasi lagi. Kemudian olekskan aceton dengan kuas, usahakan jangan sampai ada gelembung udara diantara kedua sisi kertas pelapis, jangan menekan terlampau keras karena dapat merobek kertas laminasi dan BP nya. Kemudian dikeringkan dan digunting tepinya dengan rapi.
Laminasi Lontar
  laminasi untuk koleksi dari jenis daun lontar sana dengan BP jenis kertas. Agar awet maka perlu diberi bahan2 penahan bertemparatur tinggi. Untuk menghindari pengaruh iklim, lontar dapat dilapisi minyak sereh. Cara ini juga mencegah lontar menjadi kaku dan terhindar dari gangguan serangga. Untuk menghindari kelembaban, lontar harus dilapisi dengan aceton dan ethanol.
ENKAPSULASI
Arti : salah satu cara melindungi kertas dari kerusakan fisik (rapuh, pengaruh asam, dimakan serangga, kesalahan penyimpanan, dsb)
Cara enkapsulasi :
setiap lembar kertas diapit dengan cara menempatkannya diantara 2 lembar plastik transparan. Bagian tepi plastik ditempeli lem atau double side tape sehingga BP tidak terlepas. Kegiatan ekapsulasl ini mirip dengan memasukkan dokumen dalam amplop plastik, bedanya dalam enkapsulasi tidak ada udara yanG MASUK