KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
KOLEKSI
Kebijakan
Pengembangan koleksi , meliputi kegiatan
seleksi dan pengadaan bahan pustaka sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh pustakawan bersama-sama dengan pihak yang berkompeten menentukan arah
perkembangan perpustakaan.Pengembangan koleksi adalah proses menghasilkan
kepastian bahwa perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi dari populasi yang
dilayaninya dalam cara yang tepat waktu dan ekonomis, menggunakan sumber daya
informasi yang diproduksi didalam maupun luar organisasi.
Kebijakan
pengembangan koleksi didasari oleh beberapa asas berikut ini:
v Kerelevanan
v Berorientasi
pada kebutuhan pengguna
v Kelengkapan
v Kemutakhiran
v Kerja
sama
Dalam
membuat kebijakan pengembangan koleksi kita harus mengetahui:
Ø Kekuatan
dan kelemahan koleksi perpustakaan
Ø Pengguna
yang kita layani dan bagaimana mereka berubah
Ø Sumber
informasi lain yang tersedia di sekitar lingkungan pengguna perpustakaan.
A.
Fungsi
Kebijakan Pengenmbangan Koleksi
Fungsi
pengembangan koleksi secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Fungsi
perencanaan
2. Fungsi
komunikasi internal
3. Fungsi
komunikasi eksternal
B.
Manfaat
Kebijakan Penembangan Koleksi
Manfaat kebijakan pengembangan koleksi adalah:
1. Menjadi
dokumen untuk sosialisasi kepada masyarakat, sebagai standar untuk
menginformasikan kepada setiap orang tentang sifat dan ruang lingkup koleksi.
2. Menginformasikan
kepada setiap orang prioritas pengoleksian.
3. Mendorong
pemikiran tentang prioritas secara organisasi untuk koleksi.
4. Menghasilkan
komitmenpada tingkat tertentu sesuai dengan sasaran organisasi.
5. Menentukan
standar untuk meteri yang bisa masuk ke koleksi dan mana yang tidak masuk.
6. Mengurangi
pengaruh dari pemilih tunggal dan bias perorangan.
7. Memberikan
sebuah sarana pelatihan dan orientasi bagi staf baru.
8. Membantu
menjamin kekonsistenan dari waktu ke waktu walaupun staf pengelola berganti.
9. Memberikan
pedoman kepada staf dalam menghadapi protes maupun keluhan dari para pengambil
keputusan dan pengguna.
10. Membantu
dalam penyiangan dan mengevaluasi koleksi.
11. Membantu
dalam rasionalisasi alokasi anggaran.
12. Membantu
dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan prioritas dan garis
besar sasaran pengembangan
13. Menjadi
sebuah alat dalam menilai kinerja secara keseluruhan dari program pengembangan
koleksi.
14. Memberikan
informasi kepada pihak-pihak luar perpustakaan tentang tujuan dari pengembangan
koleksi.
15. Membantu
memilih cara terbaik untuk pengadaan, misalnya langsung dari penerbit atau
melalui jobber
16. Membantu
menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli.
17. Membantu
merencanakan bentuk-bentuk kerja sama dengan perpustakaan lain.
BAB III
UNSUR-UNSUR KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOLEKSI
Untuk melaksanakan kebijakan pengembangan koleksi
perpustakaan secara terarah, perlu ada ketentuan yang jelas sebagai pegangan
bagi selektor dan pelaksana lainnya dalampengembangan koleksi.
Hal-hal
yang perlu dipertimbamgkan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi,
antara lain adalah:
1. Program
lembaga induk perpustakaan
2. Kelompok-kelompok
pengguna yang ada dalam populasi yang dilayani.
3. Kebutuhan
pengguna
4. Jenis
koleksi
5. Kriteria
bahan pustaka
6. Jumlah
eksemplar
7. Bahasa
bahan pustaka yang dikoleksi
Isi
kebijakan pengembangan koleksi diawali dengan penjelasan singkat tentang misi
perpustakaandan sasaran yang ingin dicapai, deskripsi singkat masyarakat yang
dilayani, kemudian dilanjutkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Penjelasan
mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan dan siapa
yang diberi wewenang untuk seleksi.
2. Metode
pemilihan, pengaturan anggaran, komposisi masyarakat yang dilayani dan
informasi berupa:
§ Pedoman
dan kriteria seleksi.
§ Daftar
timbangan buku (review)
3. Masalah-masalah
khusus didaftarkan dengan terperinci
4. Penjelasan
mengenai komposisi koleksi yang akan dikembangkan, dibagi atas bidang subjek
dan keterangan mengenai prioritas. Tiap bidang subjek disarankan untuk
diperinci sebagai berikut:
a. Tingkat
kedalaman,yaitu koleksi yang sudah ada, penambahan yang sedang berjalan,
penambahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan program.
b. Bahasa.
c. Cakupan
periode kronologis
d. Format
yang dibeli/tidak dibeli
e. Siapa
yang bertanggung jawab atas seleksi.
5. Bahan
pustaka yang berbahasa asing
6. Jenis
bahan pustaka beserta definisi tiap jenis dan kategorinya, keterangan mana yang
dibeli, mana yang tidak, dan pentingnya bahan pustaka tersebut, bagi koleksi
atau pemakai.
7. Hadiah
dan cara penanganannya.
8. Pinjam
antar perpustakaan, jaringan dan bentuk kerja sama lainyang berpengaruh pada
pengembangan koleksi.
9. Criteria
dan tata cara penyiangan
10. Sikap
perpustakaan terhadap sensor dan masalah lain yang berkaitan denganintellectual
freedom.
Pada
dasarnya ada 3 unsur utama dalam kebijakan pengembangan koleksi.
1. Pernyataan
kebijakan umum
2. Pernyataan
akan tingkat koleksi
3. Pernyataan
tentang beragam pokok persoalan
A.
Pernyataan
kebijakan umum
Pernyataan
ini berisikan, antara lain tentang misi perpustakaan (yang berkaitan dengan
tujuan pokok lembaga induknya).
Faktor-faktor
berikut ini yang seharusnya ada dalam kebijakan umum.
a.
Deskripsi umum secara
singkat dari komunitas layanan (kota, Negara, sekolah, atau bisnis).
b.
Identifikasi khusus
untuk pelayanan para pelanggan.
c.
Sebuah pernyataan
umumberkenaan dengan parameter dari koleksi.
d.
Deskripsi terperinci
dari jenis-jenis program atau pola kebutuhan yang harus dipenuhi oleh koleksi.
Contoh
dari sasaran pelayanan yang berbeda yang mungkin dimiliki sebuah perpustakaan
dengan berbagai tujuan antara lain sebagai berikut.
a. Infomasi
tentang akar kebudayaan, membantu memelihara warisannya, dan nilai-nilai
sosial.
b. Cerita-cerita
tentang berbagai kelompok etnis di Indonesia.
c. Informasi
umum tentang kehidupan di Indonesia
d. Kehidupan
masyarakat yang terus berubah, dengan tekanan pada perubahan sosial dalam akar
kebudayaan.
e. Materi-materi
pendidikan yang akan membantu orang dewasa dan anak-anak dalam berbagai program
pendidikan formal dan informal.
Contoh
sasaran pengembangan koleksi dalam perpustakaan perguruan tinggi adalah berikut
ini.
a. Menyediakan
program-program instruksional berbasis computer untuk mendukung kurikulum.
b. Menyediakan
peralatan yang mahal untuk mendukung penyampaian materi kuliah, seperti alat
pemutar video.
c. Menyediakan
peralatan yang produktif, seperti computer agar mahasiswa dapat menyelesaikan
tugas-tugas kuliah dengan baik dan makin banyak yang melek computer.
d. Menyediakan
akses terhadap pangkalan data baik secara online maupun dalam CD-ROM.
Untuk
perpustakaan khusus, berbagai pertanyaan perlu difokuskan pada hal-hal berikut
ini.
a. Pembatasan
dan prioritas umum, termasuk garis besar bagaimana perpustakaan akan
mengembangkan koleksi.
b. Diskusi
yang terperinci tentang peran perpustakaan dalam program-program kerja sama
pengembangan koleksi.
a.
Kebijakan
seleksi
Menurut
Sukistyo-basuki (1991) untuk membuat kebijakan pemilihan buku maka kebijakan
tersebut harus mampu menjawab pertanyaan, seperti berikut.
1. Apakah
sasaran khusus koleksi perpustakaan?
2. Siapa
yang menyusun kebijakan?
3. Siapa
yang melaksanakan kebijakan?
4. Siapa
yang akan memilih buku?
5. Siapa
yang mengambil keputusan terakhir dalam pemilihan?
6. Apakah
dasar alokasi dana bagi berbagai subjek?
7. Bagaimana
kriteria pemilihan berbagai jenis media?
8. Bagaimana
kriteria penerimaan dan penolakan buku hadiah?bagaimana dengan kebijakan
pertukaran buku?
9. Bagaimana
prioritas pengadaan buku dalam kaitannya dengan dana yang tersedia?
10. Buku
apa saja yang perlu disiangi?
11. Bagaimana
melayani minat dan subjek dari berbagai kelompokyang ada di perpustakaan?
Terdapat
beberapa asas yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi bahan pustaka
(diadaptasi dari ”Perpustakaan Perguruan Tinggi…”,2005) yaitu.
1. Wibawa
penulis buku dan pentingnya buku tersebut.
2. Isi
bahan pustaka cukup bermakna
3. Bahasan
bahan pustaka memuat pandangan yang seimbang
4. Kualitas
isi bahan pustaka harus memadai
5. Harga
bahan pustaka itu pantas
6. Bahasa
yang digunakan baik
7. Terbitan
terbaru
8. Bahan
pustaka renik
9. Setiap
bahan pustaka rujukan cukup diadakan satu perangkat
10. Semua
buku diadakan dalam jumlah eksemplar terbatas
11. Media
bahan pustaka dipilih
Beberapa
pertimbangan dalam seleksi bahan pustaka rujukan adalah
a) Apakah
susunan bahan pustaka cukup sistematis sehingga mudah dalam penggunaannya
b) Macam
entri yang digunakan
c) Apakah
bahan pustaka rujukan itu dilengkapi dengan indeks?
d) Kelengkapan
dan ketelitian rujukan
e) Kualitas
rujukan yang cukup baik
f) Kepakaran
penyususn perlu diteliti
g) Bahan
pustaka rujukan luar negeri perlu diteliti kelayakannya
b.
Kebijakan
pengadaan
Cara
memperoleh bahan pustaka adalah
1. Pembelian
2. Pertukaran
3. Hadiah
B.
Pernyataan
akan Tingkat Koleksi
Berisikan
daftar secara terperinci tentang bidang ilmu yang dikembangkanperpustakaandan
keadaankoleksi saat itu, serta format yang dikoleksi.
Berikut
contoh kategori-kategori utama.
a.
Pengguna
ü Orang
dewasa
ü Remaja
ü Anak
usia sekolah
ü Anak
prasekolah
ü Penyandang
cacat
ü Dosen/guru
ü Peneliti
ü Pegawai
ü Siswa
ü Mahasiswa
ü Alumni
b.
Format
ü Buku
ü Terbitan
berkala
ü Surat
kabar
ü Bentuk-bentuk
mikro
ü Slide
ü Film
dan video
ü Foto-foto
ü Rekaman
audio
ü Sumber
daya online
ü Brosur
ü Dokumen
pemerintah
ü Peta
ü CD-ROM
ü Perangkat
lunak, berbagai basis data, format elektronika
Disesuaikan
dengan DDC (Dewey Decimal Classification) sebagai berikut.
300 Ilmu-ilmu sosial
301 Sosiologi dan antropologi
303 Proses-proses sosial
Dan
lain sebagainya
C.
Pernyataan
Beragam Pokok Persoalan
a.
Hadiah
b.
Penyiangan
c.
Evaluasi
koleksi
d.
Masalah
protes dan keluhan sertasensor
e.
Pengembangan
koleksi bersama
Ada
3 konsep pengembangan koleksi bersama, yaitu seperti berikut ini.
1. Pengembangan
koleksi bersama
2. Pengadaan
terkoordinasi
3. Pengadaan
bersama
Ada
sekitar 6 keuntungan yang bisa diperoleh dari kerja sama pengembangan koleksi,
yaitu
1. Meningkatkan
akses pengguna terhadap bahan pustaka yang lebih beragam dan lebih mendalam
untuk subjek tertentu.
2. Melebarkan
sumber daya yang terbatas
3. Adanya
pembagian tugas dalam pengembangan koleksi pada subjek tertentu bisa mengurangi
kepusingan pustakawan
4. Pembagian
dalam pengembangan koleksi akan mengurangi duplikasi kepemilikan bahan pustaka
5. Kerja
sama ini akan menguntungkan bagi pengguna karena tidak perlu mendatangi banyak
perpustakaan untuk kebutuhan informasinya
6. Para
anggota dapat saling membantu dalam memecahkan permasalahanyang dihadapi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar