Bahan
Rujukan Untuk Kepustakaan
A.
KATALOG
Katalog
dalam penertian kita adalah daftar yang berisi informasi tentang bahan pustaka
atau dokumen yang terdapat pada perpustakaan.
Dalam
pembahasan ini, katalog hana akan dibatasi berupa daftar, baik berbentuk kartu,
lembaran, buku atau bentuk lain yang memuat informasi mengenai bahan pustaka
atau kepustakaan yang terdapat pada suatu tempat, yakni perpustakaan atau unit
informasi. Dua hal penting yang perlu dipahami dari isi katalog adalah (1)
merupakan daftar buku pada dokumen, (2) buku atau dokumen yang didaftar harus terdapat pada suatu tempat.
Beberapa
contoh katalog yang banyak ditemui di perpustakaan adalah sebagai berikut :
1.
Katalog Nasional
Katalog nasional adalah katalog yang
memuat informasi mengenai dokumen yang diterbitkan oleh suatu negara dan
disimpan pada suatu lokasi atau pada perpustakaan tertentu.
Contoh katalog nasional :
Santoso, Wartini. KATALOG MAJALAH TERBITAN INDONESIA
TAHUN 1942 – 1980 KOLEKSI PERPUSTAKAAN NASIONAL.
2.
Katalog Induk
Katalog induk mendaftar buku-buku dari
beberapa perpustakaan yang bergabung untuk melakukan kerja sama atau jaringan
kerja sama.
Contoh katalog induk:
KATALOG INDUK DAERAH 1991/1992.
3.
Katalog Induk Majalah
Serupa dengan katalog induk buku, katalog
induk majalah merupakan katalog majalah gabungan beberapa perpustakaan.
4.
Katalog Penerbit / Toko Buku
Katalog penerbit/ toko buku adalah daftar
buku yang diterbitkan atau dijual oleh suatu penerbit/ toko buku. Fungsi
katalog ini adalah sebagai sarana promosi bagi penerbit/ toko buku.
DAFTAR BUKU
5.
Katalog Tambahan Buku dan
Majalah
Daftar tambahan buku dan majalah adalah
suatu terbitan yang dikeluarkan oleh perpustakaan untuk memberitahu kepada
pengguna perpustakaan, mengenai buku-buku dan majalah yang baru diterima dan
siap untuk digunakan oleh yang memerlukannya.
Katalog
mereka yang biasa berbentuk kartu dan saat ini sebagian dari katalog mereka
sudah berbentuk katalog komputer atau yang dikenal dengan OPAC (Online Public Access Catalogue).
Manfaat katalog,
antara lain berikut ini:
1.
Sebagai
sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada pada satu atau beberapa
perpustakaan:
a.
Yang
ditulis oleh pengarang tertentu.
b.
Dengan
judul tertentu.
c.
Mengenai
subjek tertentu.
2.
Untuk
mengetahui buku-buku apa saja yang ada di suatu perpustakaan lain.
3.
Untuk
mengetahui buku-buku apa yang sedang ada di pasaran agar dibeli.
4.
Untuk
mengetahui buku-buku apa saja yang ada dan diterbitkan di dalam suatu negara.
5.
Sebagai
sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan.
6.
Sebagai
sarana promosi buku bagi toko buku/ penerbit.
B.
BIBLIOGRAFI
Bibliografi adalah buku yang memuat daftar terbitan baik dalam bentuk
buku maupun artikel majalah, atau sumber kepustakaan lain yang berhubungan
dengan suatu subjek atau hasil karya seseorang. Data yang dapat diperoleh dari
suatu bibliografi, antara lain nama pengarang, judul, tempat terbit, penerbit,
tahun terbit dan edisi, serta keterangan tentang wujud dokumen, misalnya jumlah
halaman, tinggi buku, ilustrasi.
Ada kesepakatan di
antara para pustakawan atau ahli informasi untuk membedakan antara bibliografi
dengan katalog. Perbedaannya adalah kalau katalog merupakan daftar dokumen yang
terdapat pada suatu tempat atau perpustakaan, bibliografi adalah daftar dokumen
yang pernah diterbitkan. Dokumen yang didaftar dalam bibliografi tidak perlu
dijelaskan keberadaannya; yang penting dokumen itu ada karena pernah terbit.
Ciri yang membedakan antara katalog dengan bibliografi adalah sebagai
berikut:
1.
Katalog
biasanya memberi tanda/ kode lokasi penempatan suatu dokumen di rak, yang
disebut “nomor penempatan” atau “nomor panggil”.
2.
Katalog
biasa pula dilengkapi dengan kode perpustakaan.
3.
Aran
pada bibliografi tidak mencantumkan kode-kode di atas.
1.
Bibliografi Umum
Bibliografi umum memuat informasi bahan pustaka atau dokumen mengenai
masalah atau subjek umum; jadi tidak ada pembatasan pada subjek tertentu.
2.
Bibliografi Khusus atau
Bibliografi
Bibliografi subjek membuat informasi bibliografi dokumen mengenai
masalah atau subjek tertentu (khusus). Jadi ada pembatasan subjek.
3.
Bibliografi Beranotasi
Bibliografi beranotasi adalah bibliografi yang memuat selain keterangan
dasar mengenai dokumen, seperti judul, pengarang, informsi fisik dokumen,
disertai dengan sedikit keterangan mengenai isi dokumen yang didaftar, seperti
sasaran pembaca dokumen, kedalaman pembahasan, ringkasan isi. Jadi, pada setiap
judul dokumen yang didaftar diberi notasi atau keterangan oleh penyusunnya.
Contoh bibliografi beranotasi:
KEMATIAN BAYI DAN ANAK DI INDONESIA;
BIBLIOGRAFI BERANOTASI.
4.
Bibliografi Nasional
Bibliografi Nasional memuat daftar dokumen yang diterbitkan pada suatu
Negara tertentu.
Contoh:
Bibliografi Nasional Indonesia: Indonesia National Bibliography.
5.
Bibliografi Universal
Bibliografi universal memuat daftar dokumen yang pernah terbit tanpa
membatasi Negara penerbitnya.
Contoh:
The Cumulative Book Index: A World of Books in The English
Bibliografi regional adalah bibliografi yang mendaftar terbitan
sekelompok Negara yang berada pada suatu kawasan tertentu.
6.
Bibliografi Retrospektif
Bibliografi retrospektif adalah daftar yang memuat informasi
kepustakaan dari dokumen yang terbit tanpa pembatasan waktu.
Kegunaan bibliografi sebagai bahan rujukan terutama untuk:
1.
Memberi
petunjuk lengkap kepada pengguna atau pencari informasi di perpustakaan tentang
terbitan, baik mengenai hasil karya seseorang/ sekelompok orang atau mengenai
suatu subjek tertentu.
2.
Merupakan
perlengkapan dalam melakukan pemilihan bahan pustaka untuk dibeli dan disimpan
di perpustakaan.
3.
Merupakan
suatu petunjuk tentang masalah apa saja yang pernah ditulis orang atau
merupakan petunjuk perkembangan penulisan suatu masalah atau subjek.
C.
INDEKS
Sebagian besar informasi mutakhir mengenai ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat ditemukan dalam tulisan pada majalah atau laporan penelitian. Keberadaan
publikasi itu bisa ditelusuri melalui suatu terbitan yang disebut dengan
indeks. Jadi, bahan pustaka berupa indeks mendaftar artikel majalah, laporan
penelitian, buku-buku, agar dapat ditemukan kembali apabila publikasi itu
diperlukan untuk dibaca.
Bentuk bahan pustaka yang didaftar dalam indeks bukan saja artikel
majalah, buku, laporan penelitian; tetapi adakalanya dimuat pula informasi yang
berbentuk pamphlet, brosur atau bentuk terbitan lainnya.
Contoh:
INDEKS
MAJALAH ILMIAH INDONESIA.
INDEKS
BIOLOGI DAN PERTANIAN.
D.
ABSTRAK
Abstrak dalam banyak hal hampir sama dengan indeks. Abstrak selain
mencantumkan data bibliografi seperti pada indeks, juga mencantumkan
“ringkasan” atau “intisari” informasi yang diuraikan dalam publikasi yang didaftar. Ringkasan ini rata-rata
berkisar antara 150 samai 200 kata.
Orang-orang tertentu yang ditugaskan khusus membuat abstrak dari
tulisan yang akan dimuat dalam majalah abstrak disebut abstraktor.
E.
PAKET INFORMASI, INFORMASI
KILAT ATAU PAKET DAFTAR ISI MAJALAH
Paket daftar isi majalah (paket informasi kilat) adalah suatu jenis
bahan rujukn yang merupakan kumpulan daftar isi majalah yang dijilid khusus
menjadi sebuah buku tersendiri.
BAHAN
RUJUKAN LAIN
A.
BUKU PETUNJUK/ BUKU PEGANGAN,
SUMBER BIOGRAFI, SUMBER GEOGRAFI DAN DIREKTORI
1.
Buku Pedoman atau Buku Pegangan
Buku pedoman (manual) dan
buku pegangan (handbook) termasuk
bahan rujukan yang banyak dicari oleh pengguna perpustakaan.
Menurut William A. Katz, perbedaan antara buku pedoman dan buku
pegangan adalah buku pedoman berupa buku petunjuk bagaimana melakukan atau
melaksanakan suatu proses atau kegiatan, sedangkan buku pegangan adalah buku
yang berisi berbagai macam informasi atau aspek mengenai sesuatu masalah/
subjek.
2.
Bahan Pustaka Sumber Biografi
Otobiografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis langsung oleh
orang atau tokoh tersebut.
3.
Bahan Pustaka Sumber Geografi
Sumber geografi atau sumber ilmu bumi secara umum dapat dibagi atas
tiga jenis yaitu peta atau atlas, gazetir, dan buku petunjuk perjalanan. Peta dan
atlas dari suatu Negara atau daerah dapat memperlihatkan lingkup geografis,
ekonomi, politik dan aspek-aspek teknis sosial lainnya. Gazetir adalah daftar
nama-nama ilmu bumi, seperti nama-nama tempat, sungai, gunung dan nama-nama
geografi lainnya yang terdapat dalam suatu Negara (bersifat nasional) atau juga
mencakup Negara lainnya (bersifat internasional).
4.
Direktori atau Buku Petunjuk
Buku rujukan jenis ini berisi informasi mengenai nama lengkap, alamat,
nomor telepon, kegiatan/ profesi seseorang atau lembaga/ badan.
B.
STATISTIK, BUKU TAHUNAN, DAN
TERBITAN PEMERINTAH
1.
Statistik
Buku statistik adalah buku rujukan yang berisi informasi statistik atau
data berupa angka-angka mengenai suatu masalah.
2.
Buku Tahunan
Buku tahunan merupakan buku rujukan yang memuat informasi mengenai
catatan kejadian atau perkembangan suatu masalah atau subjek dalam satu tahun
terakhir. Buku tahunan 1992 memuat informasi tahun 1991. Digunakan untuk
memperoleh keterangan mengenai kejadian-kejadian dan perkembangan dalam suatu
bidang tertentu atau kegiatan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi
tertentu selama satu tahun.
Berbagai nama istilah lain yang sering digunakan untuk menunjuk bahwa
suatu buku berisi informasi seperti disebutkan di atas, antara lain annual, yearbook, almanac, calendar.
Contoh:
Buku Tahunan Departemen Penerangan Republik Indonesia
3.
Terbitan Pemerintah
Buku rujukan terbitan pemerintah adalah publikasi atau bahan pustaka
yang diterbitkan, melalui lembaga resmi oleh pemerintah, yang berisi informasi
mengenai pemerintahan, peraturan-peraturan atau perundang-undangan, pengumuman
resmi pemerintah.
4.
Terbitan Internasional
Terbitan badan internasional adalah dokumen yang diterbitkan oleh badan
internasional, seperti PBB dan bagian-bagiannya, Bank Dunia, Kedutaan-kedutaan
Negara sahabat atau lembaga swadaya masyarakat yang bergerak pada manca Negara
seperti Yayasan Asia, Yayasan Ford.
C.
BAHAN PUSTAK LAIN YANG DAPAT
PULA DIJADIKAN BAHAN RUJUKAN
Jenis pustaka lain yang sesungguhnya bukan merupakan bahan rujukan
namun dapat juga dijadikan rujukan adalah Standard dan Paten, Makalah
pertemuan, Laporan penelitian, Tesis dan disertasi, Terbitan niaga, Majalah dan
surat kabar, Bahan pustaka bentuk mikro dan multimedia.
1.
Standard dan Paten
Paten atau standar merupakan bahan pustaka bagian dari koleksi yang
sangat penting di perpustakaan. Buku rujukan paten berisi informasi primer
mengenai siapa yang telah menemukan sesuatu, baik itu berupa alat, bahan atau
metode/ teknologi; bagaimana bentuk dan susunannya; cara pembuatannya; bahan
dasarnya; manfaat dan informasi dasar penting lainnya.
2.
Makalah Pertemuan
Makalah pertemuan merupakan salah satu bentuk bahan pustaka yang dapat
dijadikan rujukan oleh pustakawan dalam usaha mencari informasi atau dalam
menjawab pertanyaan pengguna perpustakaan.
3.
Laporan Penelitian
Istilah laporan dalam penggunaan sehari-hari sudah cukup dimengerti.
Ini menunjukkan keterangan atau pendapat yang dihasilkan setelah dilakukan
suatu penelitian atau pekerjaan.
4.
Tesis dan Disertasi
Tesis atau disertasi adalah karya tulis yang dihasilkan seseorang
tatkala akan menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tinggi.
5.
Terbitan Niaga
Banyak pula pertanyaan di perpustakaan yang hanya bisa dijawab dengan
menggunakan bahan pustaka yang dikenal dengan nama terbitan niaga.
6.
Majalah dan Surat Kabar
Majalah atau surat kabar adalah suatu jenis terbitan yang direncanakan
untuk terbit secara berkala dengan suatu nama yang sama atau seragam.
7.
Bahan Pustaka Bentuk Mikro dan
Pandang-Dengar
Mikrofis
adalah suatu lembaran-lembaran berukuran standar kurang lebih sebesar kartu pos
dan berisi tulisan hingga puluhan halaman buku.
KAMUS
Kamus menurut The Shorter Oxford English Dictionary adalah sebagai berikut:
1. Suatu buku yang memuat kosakata suatu
bahasa, sedemikian rupa sehingga memberikan keterangan tentang ejaan,
penyebutan, arti, penggunaan, sinonim, turunan, dan sejarah kata; atau paling
tidak sebagian dari keterangan itu.
2. Suatu bentuk pengembangan dari kamus adalah
bahan pustaka yang berisi informasi mengenai suatu subjek atau cabang ilmu
pengetauan tertentu, di mana istilah-istilah yang dijelaskan disusun menurut
abjad; contohnya kamus kedokteran, kamus statistik, kamus perikanan.
Suatu buku yang terutama (kalau tidak
semuanya) menyangkut kata-kata.
Salah satu jenis bahan rujukan lain yang
sering disebut kamus, padahal sesungguhnya bukan adalah ensiklopedi.
A.
CAKUPAN KAMUS
Kamus berisi informasi menyangkut kata dan frasa.
B.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KAMUS
Pada zaman Anglo-Saxon, kira-kira pada abad ke sembilan. Kegiatan itu
merupakan hasil sampingan para petugas pembaca karya-karya berbahasa Latin.
Kamus berbahasa Inggris pertama adalah A Table Alphabetical yang diterbitkan oleh Robert Cawdrey pada tahun 1604.
Baru pada tahun 1721 sebuah kamus diterbitkan yang mencakup kata-kata
umu, yaitu Universal etymological
dictionary karya Nathaniel Bailey.
Pada tahun 1755 Dr. Samuel Johnson menerbitkan Dictionary of the English Language.
Dr. Johnson berpendapat bahwa kamus harus mendefinisikan kata-kata
berdasarkan manfaatnya. Sejak Dr. Johnson menyatakan pendapatnya itu, banyak
kamus yang kini disusun menganut sistem yang disebut sebagai fungsi preskiptif.
Preskiptif kamus adalah fungsi menetapkan arti standar dan penggunaan suatu
kata sehingga orang kemudian menggunakan kata tersebut sesuai dengan apa yang
didefinisikan dalam kamus.
Dua kamus besar yang terkenal berada di antara paham deskriptif dan
paham perskriptif, adalah kamus besar abad ke-19 karya Noah Webster yaitu the American Dictionary of the English
Language, pertam diterbitkan tahun 1828; serta the New English Dictionary on Historical Principles, pertama
diterbitkan dalam bentuk bagian per bagian antara tahun 1884 hingga 1928 (yang
kini dikenal sebagai the Oxford English
Dictionary).
C.
PENGGUNAAN KAMUS
a.
Sebagai
Alat Rujukan Langsung (Cepat)
Suatu kamus setidaknya akan memberi penjelasan mengenai pengucapan,
pengejaan, dan arti suatu kata.
b.
Sebagai
Standar Pembakuan Bahasa
c.
Sebagai
Sarana Bantu untuk Pengkajian Bahasa
D.
JENIS KAMUS
Menurut isinya, kamus dapat dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu (1)
kamus umum, (2) kamus khusus dan (3) kamus subjek. Kamus umum berisi kosakata
suatu bahasa yang bersifat umum dengan segala keterangannya. Contoh:
Poerwadarminta, W.J.S. KAMUS UMUM BAHASA INDONESIA. Jakarta: Balai
Pustaka.
Kamus khusus adalah kamus yang menjelaskan salah satu aspek dari
kosakata yang didaftar. Kamus seperti ini, misalnya kamus sinonim, kamus
antonim, dan kamus dialek, berisi kata yang umum juga seperti halnya pada kamus
umum.
Kamus subjek pada dasarnya kamus khusus juga, tetapi berisi kumpulan
kata yang berhubungan dengan subjek tertentu saja. Misalnya, kamus matematika,
kamus ilmu perpustakaan, kamus fisika, kamus sosiologi.
E.
SARANA BANTU MENGGUNAKAN KAMUS
Rata-rata kamus yang baik mempunyai bagian-bagian, seperti Kata
pengantar, petunjuk singkatan yang digunakan, petunjuk pengucapan, batang tubuh
kamus, dan bagian tambahan.
Contoh halaman petunjuk penggunaan kamus:
Petunjuk pemakaian kamus
a.
Susunan
Menurut Abjad
Kata-kata
dalam kamus ini disusun menurut abjad. Kata-kata utama disusun huruf demi
huruf.
b.
Kata-Kata
Utama
Kata-kata
atau ungkapan yang dicetak tebal disebut kata-kata utama. Kata-kata tersebut
disusun menurut abja dan ditempatkan di tepi kiri halaman diikuti dengan
lambang fonetik dan jenis kata.
c.
Bagian
Kata Utama
Bagian
kata utama adalah kata-kata yang berasal dari kata utama yang muncul setelah
kata utama. Kata-kata keterangan kata kerja yang erat hubungannya dengan kata
utama dimasukkan ke dalam bagian kata utama.
d.
Kata
Majemuk
Kata
majemuk adalah kata-kata yang terdiri dari dua kata atau lebih.
e.
Awalan,
Akhiran dan Unsur Kata
Awalan,
akhiran, dan unsur kata yang lazim dipakai juga disajikan berikut arti dan
contoh untuk memperkaya kosa kata.
f.
Kata-Kata
Geografis
Nama-nama
negara beserta ibu kota, samudera utama, dan pegunungan disajikan di dalam
daftar utama.
g.
Ejaan
Kamus ini
mencakup baik ejaan Inggris maupun ejaan Amerika di mana ejaan Inggris
ditunjukkan dengan kata “British” di
dalam kurung.
h.
Jenis
kata dan singkatan
Satu
kosakata atau lebih (frasa) yang biasa dicetak tebal dan letaknya lebih
mencolok ke kiri dibanding bari kata di bawahnya disebut tajuk (headword).
Tajuk beserta semua keterangan yang mengikutinya sebelum sampai tajuk lainnya
disebut aran (entry). Aran dan entry dan pengertiannya akan kita gunakan terus
secara bergantian dengan makna yang sama. Di dalam satu aran sering masih terdapat
kata atau kumpulan kata yang juga dicetak tebal; kata atau kumpulan kata itu
akan kita sebut upatajuk (run-on-entry).
Kata latih
disebut tajuk. Kata berlatih (diri), melatih, latihan disebut upatajuk.
F.
BENTUK PENYAJIAN LAIN KAMUS
Kamus juga disajikan dalam bentuk digital atau elektronik yang dapat
kita simpan dalam harddisk komputer
atau dalam bentuk CD-ROM atau didalam bentuk mesin portabel yang mirip dengan
kalkulator ata bahkan yang disimpan di internet (virtual).
Kamus online ini banyak juga
yang diakses secara gratis. Salah satunya adalah Answer.com (www.answer.com). Contoh berikut adalah halaman
answer.com yang berisi entri information
technology.
ENSIKLOPEDI
Ensiklopedi adalah bahan rujukan yang berisi informasi atau uraian
ringkas namun mendasar tentang berbagai hal atau ilmu pengetahuan, yang
biasanya disusun menurut abjad atau secara sistematis subjek tertentu. Nama
insiklopedi berasal dari kata Yunani yang berarti pendidikan dalam lingkungan
seni budaya dan ilmu pengetahuan.
A.
ENSIKLOPEDI UMUM ATAU
ENSIKLOPEDI NASIONAL
Ensiklopedi yang
lain meskipun pada judulnya disebutkan kata nasional bahkan nama negara
tertentu, informasi di dalamnya masih dihiasai dengan informasi dari manca
negara yang kiranya menarik dan bermanfaat bagi penduduk negara bersangkutan.
ENSIKLOPEDI NASIONAL
INDONESIA
ENSIKLOPEDI
INDONESIA
Melihat isi
informasinya maka ensiklopedi seperti ini biasa pula disebut ensiklopedi umum
karena urianya tidak dibatasi mengenai bidang atau subjek tertentu saja.
Ensiklopedi untuk
edisi ini terbagi atas tiga bagian yaitu yang disebut micropaedia, macropaedia,
dan propaedia.
The micropaedia yaitu yaitu volume 1 – X merupakan rujukan langsung, ada informasi
ringkas mengenai aran yang didaftar disusun menurut abjad.
Macropaedia diberi
nomor volume 1 – 9. Propaedia adalah daftar informasi yang dikelompokkan dan
disusun menurut topik, dengan sistem klasifikasi subjek.
B.
ENSIKLOPEDI KHUSUS
Ensiklopedi khusus
adalah suatu jenis ensiklopedi yang memuat informasi mengenai suatu bidang atau
subjek tertentu atau menekankan pada suatu bidang/subjek khusus. Biasanya
informasi dalam ensiklopedi seperti ini diuraikan secara sangat mendalam dan
rinci.
C.
ENSIKLOPEDI
INTERNASIONAL
Sesungguhnya hampir
semua ensiklopedi nasional suatu negara memuat informasi yang berasal dari atau
terdapat di mancanegara atau di kebanyakan negara di seluruh dunia, sehingga
dengan demikian bisa disebut cakupannya internasional.
D.
SASARAN PEMBACA
ENSIKLOPEDI
Salah satu perbedaan
utama antara ensiklopedi umum dengan ensiklopedi subjek adalah sasaran
pembacanya. Ensiklopedi umum menetapkan sasaran pembacanya adalah masyarakat
umum dengan latar belakang pendidikan yang sangat beragam.
Pembaca ensiklopedi
khusus atau ensiklopedi subjek biasanya dituntut untuk sedikit mengerti latar
belakang subjek, agar dapat memahami dengan baik uraian di dalam ensiklopedi.
E.
TERMINOLOGI JUDUL
ENSIKLOPEDI
Masalah kerancauan
terminilogi atau istilah yang dipakai sebagai judul buku rujukan jenis
ensiklopedi termasuk cukup membingungkan.
F.
MANFAAT INDEKS PADA
ENSIKLOPEDI
Indeks dalam kaitan
pengertian kali ini yang bisa juga disebut penjurus adalah suatu daftar istilah
yang disusun barabjad dan pada bagian setelah istilah terdapat tanda nomor urut
atau nomor halaman yang menunjukkan dimana uraian tentang istilah itu dalam
sebuah buku.
Dua kata yang
berfungsi sebagai judul pada
halaman-halaman ensiklopedi sering disebut judul ‘sirahan’. Yang dimaksut
dengan judul sirahan adalah subjudul pada pojok atas suatu halaman sebuah buku,
yang memberi petunjuk mengenai informasi apa saja yang akan dijelaskan pada
halaman tersebut.
G.
ENSIKLOPEDI DIGITAL
DAN / ATAU VIRTUAL
Di era ICT (Information Communicaton Technology) ini
banyak sekali informasi yang disajikan dalam bentuk digital dan dapat diakses
baik dalam bentuk CD/ DVD maupun melalui situs internet.
Bagi pengguna
internet halaman ini dapat dicari melalui mesin pencari seperti Google (www.google.com). Sesudah Anda masuk ke google Anda dapat mencari melalui
encyclopedia americana atau langsung ke grolier
online.
BAHAN
RUJUKAN YANG MEMUAT INFORMASI KEPUSTAKAAN
Katalog
Katalog adalah salah satu jenis sarana
atau kelengkapan di suatu perpustakaan yang sengaja dibuat untuk membantu
pengguna dalam menemukan kembali informasi bibliografi yang tersimpan di
perpustakaan.
Katalog perpustakaan sesungguhnya adalah
daftar dokumen yang dimiliki perpustakaan.
Tujuan perpustakaan adalah sebagai
berikut:
1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah
buku yang diketahui berdasarkan:
a.
Pengarangnya
b.
Judulnya
c.
Subjeknya
2. Menunjukkan buku yang dimiliki
a.
Oleh
pengarang tertentu
b.
Berdasarkan
subjek tertentu
c.
Dalam
jenis bahan tertentu
3. Membantu dalam pemilihan buku
a.
Berdasarkan
edisinya
b.
Berdasarkan
karakternya
Sarana bantu pelayanan rujukan yang
paling penting dari semua jenis bahan rujukan di perpustakaan adalah katalog
perpustakaan. Katalog perpustakaan umumnya berbentuk kartu dengan ukuran 7,5 cm
x 12,5 cm. Merupakan kenyataan bahwa katalog kartu masih menjadi sarana
penelusuran bibliografi yang paling utama di perpustakaan. Wujud dari dokumen yang
diwakilinya.
Di dalam katalog terdapat informasi
mengenai pengarang, judul dan penerbit serta fisik buku. Juga terdapat keterangan
tentang apa isi dokumen itu atau
mengenai subjek yang dibahas dalam dokumen. Selain itu, terdapat keterangan
untuk memberi petunjuk lokasi atau tempat
dokumen itu berada kalau ada pengguna perpustakaan yang ingin membacanya.
Ada perpustakaan yang menempatkan
koleksinya di rak-rak di mana hanya pengguna perpustakaan tertentu saja yang
boleh langsung memeriksa dan mengambil buku pada rak.
Perpustakaan lain menganut apa yang
disebut sistem pelayanan terbuka. Dengan sistem pelayanan ini maka Anda boleh
langsung memilih buku-buku yang diinginkan pada rak atau lemari.
Dengan menggunakan katalog perpustakaan,
Anda dapat mencari buku-buku jika mengetahui salah dari unsur berikut:
pengarangnya atau judulnya atau hanya subjeknya saja.
A.
MANFAAT KATALOG
Manfaat katalog yang dapat kita peroleh, antara lain berikut ini.
1.
Sebagai
sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada di perpustakaan:
a)
Yang
ditulis oleh pengarang tertentu,
b)
Dengan
judul tertentu,
c)
Mengenai
subjek tertentu,
2.
Untuk
mengetahui buku-buku apa yang ada di perpustakaan lain (dari katalog
perpustakaan lain).
3.
Untuk
mengetahui buku-buku apa yang beredar di pasaran (dari katalog penerbit).
4.
Untuk
mengetahui buku-buku apa saja yang ada dan diterbitkan di suatu negara (dari
katalog nasional).
5.
Sebagai
sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan.
6.
Sebagai
sarana promosi buku bagi toko buku/ penerbit.
B.
BENTUK KATALOG
Katalog mempunyai bermacam-macam bentuk. Ada yang berbentuk kartu,
lembaran kertas, berbentuk buku, mikrofis dan sekarang ini sudah ada yang
berbentuk basis data di komputer yang dikenal dengan nama OPAC (Online Public Access Catalogue). Bahkan
pada perkembangan terakhir katalog perpustakaan sudah bisa dicari melalui
jaringan internet atau katalog berbasis web.
C.
KATALOG BERBENTUK KARTU
Katalog yang umum ditemui di perpustakaan, khususnya yang belum
menggunakan komputer adalah katalog berbentuk kartu. Kelebihannya, antara lain
lebih mudah dibuat, bahanny lebih mudah didapatkan, mudah menyelipkan katalog
baru atau membuang katalog yang tidak terpakai (karena bukunya hilang).
Sumber utama dalam mencari informasi dengan melihat katalog pada suatu
perpustakaan, kita akan mengetahui semua sumber informasi yang ada di
perpustakaan itu.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kartu katalog perpustakaan
dapat membantu pengguna dalam mendapatkan informasi melalui tiga cara atau
jenis kartu. Sering juga disebut melalui tiga jenis pendekatan. Cara pertama
adalah pendekatan berdasarkan pengarang. Kartu ini disusun berdasarkan abjad
pengarang. Cara kedua adalah dengan menggunakan katalog judul, akan menunjukkan
buku-buku dengan judul apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan. Cara ketiga
adalah melalui katalog subjek, yaitu katalog yang memberitahukan buku-buku
dengan subjek apa yang dimiliki oleh perpustakaan.
Ada kartu subjek yang disusun menurut abjad subjek itu. Misalnya buku
mengenai kimia, tentunya akan Anda temukan di urutan abjad K. sistem katalog,
seperti ini disebut sistem katalog
berabjad. Ada pula kartu subjek yang disusun menurut kode-kode tertentu.
Misalnya, Agama Islam dengan kode 297 maka apabila Anda perlu buku-buku
mengenai Agama Islam, Anda dapat mencarinya di nomor urut kode 297. Sistem
katalog ini disebut sistem katalog
berklas.
Ada perpustakaan besar yang mempunyai beberapa perpustakaan cabang atau
perpustakaan bagian. Kartu katalog sejumlah perpustakaan, seperti itu sebaiknya
dapat pula menunjukkan letak buku walaupun buku itu berada di salah satu
perpustakaan cabang atau perpustakaan bagian. Kartu katalog, seperti ini biasa
disebut katalog induk.
D.
KATALOG BERBENTUK LEMBARAN
Katalog berbentuk lembaran adalah katalog yang dibuat dari
lembaran-lembaran kerta tipis biasa. Lembaran-lembaran kertas tersebut kemudian
dibundel diberi kode tertentu, misalnya katalog judul dari abjad A-B.
E.
KATALOG BRBENTUK BUKU
Uraian bibliografi buku milik perpustakaan diketik pada
lembaran-lembaran kertas biasa berukuran kuarto atau folio.
Ada katalog berbentuk buku yang tebalnya mencapai 500 halaman.
F.
KATALOG BERBENTUK MIKROFIS
Katalog banyak pula dibuat dalam bentuk mikrofis. Khususnya di
negara-negara maju. Mikrofis adalah suatu bahan semacam klise foto yang sudah
biasa Anda lihat dan pegang. Untuk membaca tulisan pada mikrofis kita
memerlukan alat baca bantu khusus yang disebut dengan alat baca bahan mikro (microfiche reader).
Bisa membaca sampai 400 judul buku pada selembar mikrofis yang hanya
berukuran kurang lebih sebesar kartu pos katalog bentuk mikrofis mengikuti cara
biasa, yaitu disusun menurut abjad pengarang, judul dan subjek.
Biasanya satu jajaran, diberi warna tertentu untuk membedakannya dengan
jajaran yang lain. Misalnya, untuk jajaran judul berwarna merah. Untuk jajaran
pengarang berwarna biru dan jajaran subjek berwarna hijau.
Di Indonesia karu, seperti ini tidak sempat populer. Mungkin karena pembuatannya
tidak praktis dan cenderung mahal. Hanya perpustakaan besar, seperti
Perpustakaan lembaga asing.
G.
KATALOG BENTUK ELEKTRONIK (OPAC / ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE)
Katalog bentuk elektronik ini semakin populer karena memiliki
keistimewaan seperti:
1.
Satu
kali data dimasukkan/ diketik ke komputer mak untuk data yang sama akan
dihasilkan berbagai keluaran, antara lain:
a)
Dapat
mencetak katalog bentuk kartu (saat ini mulai banyak perpustakaan yang tidak
lagi mencetak katalog dalam bentuk kartu);
b)
Dapat
mencetak daftar dalam bentuk buku (misalnya untuk keperluan daftar tambahan
buku);
c)
Dapat
mencetak buku induk jika diperlukan;
d)
Dapat
mencetak daftar buku berdasarkan ciri tertentu,
2.
Pelacakan
dapat dilakukan dari berbagai titik pendekatan (access point).
3.
Pelacakan
dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan car tradisional.
4.
Data
meskipun sudah dimasukkan ke komputer, masih dapat secara leluasa dan mudah
diubah-ubah (diperbaiki, ditambah atau dikurangi).
5.
Seluruh
jumlah data yang disimpan akan memakan ruang sedikit dibandingkan dengan cara
penyimpanan tradisional.
6.
Biay
produksinya sangat murah.
7.
Ongkos
penyebarannya sangat murah.
8.
Data
yang ada dapat saling dipertukarkan.
9.
Dapat
dihubungkan dengan data sirkulasi sehingga pemakai bisa mengetahui status buku
tersebut apakah masih tersedia di rak atau sedang dipinjam oleh pemakai ke luar
perpustakaan.
10.
Kalau
sudah paham penggunaannya akan terasa menyenangkan mencari informasi menggunakn
komputer.
H.
JENIS KATALOG
Jenis katalog tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Katalog
Koleksi Umum dan Khusus
Katalog koleksi umum adalah katalog yang memuat semua jenis koleksi
yang ada di perpustakaan. Jadi, tidak ada pembatasan jenis bahan pustaka
tertentu atau subjek tertentu. Kebanyakan katalog, seperti ini berisi mendaftar
dokumen dalam bentuk khusus (misalnya khusus laporan penelitian, khusus
majalah, khusus brosur).
2.
Daftar
Tambahan Buku dan Majalah
Daftar tambahan buku dan majalah adalah suatu terbitan yang dikeluarkan
oleh perpustakaan untuk memberitahu kepada pengguna perpustakaan itu, termasuk
perpustakaan lain berisi daftar buku-buku dan majalah yang baru diterima dan
siap digunakan.
I.
KATALOG INDUK
Katalog induk adalah katalog yang mendaftar bahan pustaka atau
buku-buku yang dimiliki beberapa perpustakaan yang bergabung untuk melakukan
kerjasama. Fungsi katalog ini adalah memberi petunjuk tentang koleksi yang
dimiliki oleh perpustakaan anggota kelompok kerja sama itu. misalnya, ada 10
perpustakaan bergabung dan membuat katalog induk.
J.
KATALOG NASIONAL
Katalog nasional adalah katalog yang memuat informasi mengenai dokumen
yang diterbitkan oleh suatu negara dan disimpan pada suatu lokasi atau perpustakaan
tertentu.
K.
KATALOG PENERBIT / TOKO BUKU
Katalog Penerbit / Toko Buku adalah daftar buku yang diterbitkan atau
dijual oleh suatu penerbit/ toko buku. Katalog, seperti ini biasanya sengaja
dikirim ke perpustakaan oleh penerbit/ toko buku sebagai penawaran.
Klik Add Book to Selection
BIBLIOGRAFI
Bibliografi dibuat untuk menunjukkan apa
saja yang pernah diterbitkan oleh pengarang tertentu atau judul tertentu atau
mengenai subjek tertentu. Peranan bibliografi