Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Oktober 2010

pengembangan koleksi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi ledakan informasi, dikarenakan banyaknya bahan pustaka yang diterbitkan. Oleh karena itu, tidak ada satu perpustakaan pun yang dapat memiliki semua bahan pustaka yang dibutuhkan penggunanya. Maka perpustakaan harus menentukan bahan pustaka yang tepat yang paling banyak dibutuhkan penggunanya penggunanya, supaya pemanfaatan koleksi perpustakaan menjadi optimum.
Dalam rangka menyediakan informasi bagi penggunanya, maka di perpustakaan dikenal istilah “pengembangan koleksi” meliputi kegiatan seleksi dan pengadaan bahan pustaka yang sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Sementara itu, koleksi yang baik hanya berasal dari pemilihan bahan pustakayang baik pula. Untuk itu diperlukan sebuah panduan dalam mengembangkan koleksi.
Dalam melaksanakan pengembangan koleksi perpustakaan secara terarah, perlu ada ketentuan yang jelas sebagai pegangan bagi selektor dan pelaksana lainnya dalam pengembangan koleksi. Terlebih dahulu disebutkan tugas dan tujuan perpustakaan yang bersangkutan. Bertolak dari tugas dan tujuan ini disusun kebijakan yang isinya menyebutkan keputusan mengenai prioritas, penolakan dan persetujuan atas bahan pustaka yang dipilih. Informasi dari hasil kajian pemakai sangat bermanfaat dalam menentukan kebijakan ini.





B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Menyelesaikan mata kuliah Pengembangan Koleksi.
2. Agar pembaca dapat memahami tentang pengembangan koleksi di perpustakaan.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah :
 Makalah ini penulisannya menggunakan metode kwalitatif dengan materi mengambil dari modul “PENGEMBANGAN KOLEKSI” buku materi pokok PUST 2230/3 SKS/MODUL II












BAB II
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI
Kebijakan Pengembangan koleksi , meliputi kegiatan seleksi dan pengadaan bahan pustaka sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pustakawan bersama-sama dengan pihak yang berkompeten menentukan arah perkembangan perpustakaan.Pengembangan koleksi adalah proses menghasilkan kepastian bahwa perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi dari populasi yang dilayaninya dalam cara yang tepat waktu dan ekonomis, menggunakan sumber daya informasi yang diproduksi didalam maupun luar organisasi.
Kebijakan pengembangan koleksi didasari oleh beberapa asas berikut ini:
 Kerelevanan
 Berorientasi pada kebutuhan pengguna
 Kelengkapan
 Kemutakhiran
 Kerja sama
Dalam membuat kebijakan pengembangan koleksi kita harus mengetahui:
 Kekuatan dan kelemahan koleksi perpustakaan
 Pengguna yang kita layani dan bagaimana mereka berubah
 Sumber informasi lain yang tersedia di sekitar lingkungan pengguna perpustakaan.

A. Fungsi Kebijakan Pengenmbangan Koleksi

Fungsi pengembangan koleksi secara garis besar dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi komunikasi internal
3. Fungsi komunikasi eksternal

B. Manfaat Kebijakan Penembangan Koleksi
Manfaat kebijakan pengembangan koleksi adalah:
1. Menjadi dokumen untuk sosialisasi kepada masyarakat, sebagai standar untuk menginformasikan kepada setiap orang tentang sifat dan ruang lingkup koleksi.
2. Menginformasikan kepada setiap orang prioritas pengoleksian.
3. Mendorong pemikiran tentang prioritas secara organisasi untuk koleksi.
4. Menghasilkan komitmenpada tingkat tertentu sesuai dengan sasaran organisasi.
5. Menentukan standar untuk meteri yang bisa masuk ke koleksi dan mana yang tidak masuk.
6. Mengurangi pengaruh dari pemilih tunggal dan bias perorangan.
7. Memberikan sebuah sarana pelatihan dan orientasi bagi staf baru.
8. Membantu menjamin kekonsistenan dari waktu ke waktu walaupun staf pengelola berganti.
9. Memberikan pedoman kepada staf dalam menghadapi protes maupun keluhan dari para pengambil keputusan dan pengguna.
10. Membantu dalam penyiangan dan mengevaluasi koleksi.
11. Membantu dalam rasionalisasi alokasi anggaran.
12. Membantu dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan prioritas dan garis besar sasaran pengembangan
13. Menjadi sebuah alat dalam menilai kinerja secara keseluruhan dari program pengembangan koleksi.
14. Memberikan informasi kepada pihak-pihak luar perpustakaan tentang tujuan dari pengembangan koleksi.
15. Membantu memilih cara terbaik untuk pengadaan, misalnya langsung dari penerbit atau melalui jobber
16. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli.
17. Membantu merencanakan bentuk-bentuk kerja sama dengan perpustakaan lain.

BAB III
UNSUR-UNSUR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI
Untuk melaksanakan kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan secara terarah, perlu ada ketentuan yang jelas sebagai pegangan bagi selektor dan pelaksana lainnya dalampengembangan koleksi.
Hal-hal yang perlu dipertimbamgkan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi, antara lain adalah:
1. Program lembaga induk perpustakaan
2. Kelompok-kelompok pengguna yang ada dalam populasi yang dilayani.
3. Kebutuhan pengguna
4. Jenis koleksi
5. Kriteria bahan pustaka
6. Jumlah eksemplar
7. Bahasa bahan pustaka yang dikoleksi
Isi kebijakan pengembangan koleksi diawali dengan penjelasan singkat tentang misi perpustakaandan sasaran yang ingin dicapai, deskripsi singkat masyarakat yang dilayani, kemudian dilanjutkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Penjelasan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan dan siapa yang diberi wewenang untuk seleksi.
2. Metode pemilihan, pengaturan anggaran, komposisi masyarakat yang dilayani dan informasi berupa:
 Pedoman dan kriteria seleksi.
 Daftar timbangan buku (review)
3. Masalah-masalah khusus didaftarkan dengan terperinci
4. Penjelasan mengenai komposisi koleksi yang akan dikembangkan, dibagi atas bidang subjek dan keterangan mengenai prioritas. Tiap bidang subjek disarankan untuk diperinci sebagai berikut:
a. Tingkat kedalaman,yaitu koleksi yang sudah ada, penambahan yang sedang berjalan, penambahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan program.
b. Bahasa.
c. Cakupan periode kronologis
d. Format yang dibeli/tidak dibeli
e. Siapa yang bertanggung jawab atas seleksi.
5. Bahan pustaka yang berbahasa asing
6. Jenis bahan pustaka beserta definisi tiap jenis dan kategorinya, keterangan mana yang dibeli, mana yang tidak, dan pentingnya bahan pustaka tersebut, bagi koleksi atau pemakai.
7. Hadiah dan cara penanganannya.
8. Pinjam antar perpustakaan, jaringan dan bentuk kerja sama lainyang berpengaruh pada pengembangan koleksi.
9. Criteria dan tata cara penyiangan
10. Sikap perpustakaan terhadap sensor dan masalah lain yang berkaitan denganintellectual freedom.

Pada dasarnya ada 3 unsur utama dalam kebijakan pengembangan koleksi.
1. Pernyataan kebijakan umum
2. Pernyataan akan tingkat koleksi
3. Pernyataan tentang beragam pokok persoalan

A. Pernyataan kebijakan umum
Pernyataan ini berisikan, antara lain tentang misi perpustakaan (yang berkaitan dengan tujuan pokok lembaga induknya).
Faktor-faktor berikut ini yang seharusnya ada dalam kebijakan umum.
a. Deskripsi umum secara singkat dari komunitas layanan (kota, Negara, sekolah, atau bisnis).
b. Identifikasi khusus untuk pelayanan para pelanggan.
c. Sebuah pernyataan umumberkenaan dengan parameter dari koleksi.
d. Deskripsi terperinci dari jenis-jenis program atau pola kebutuhan yang harus dipenuhi oleh koleksi.
Contoh dari sasaran pelayanan yang berbeda yang mungkin dimiliki sebuah perpustakaan dengan berbagai tujuan antara lain sebagai berikut.
a. Infomasi tentang akar kebudayaan, membantu memelihara warisannya, dan nilai-nilai sosial.
b. Cerita-cerita tentang berbagai kelompok etnis di Indonesia.
c. Informasi umum tentang kehidupan di Indonesia
d. Kehidupan masyarakat yang terus berubah, dengan tekanan pada perubahan sosial dalam akar kebudayaan.
e. Materi-materi pendidikan yang akan membantu orang dewasa dan anak-anak dalam berbagai program pendidikan formal dan informal.
Contoh sasaran pengembangan koleksi dalam perpustakaan perguruan tinggi adalah berikut ini.
a. Menyediakan program-program instruksional berbasis computer untuk mendukung kurikulum.
b. Menyediakan peralatan yang mahal untuk mendukung penyampaian materi kuliah, seperti alat pemutar video.
c. Menyediakan peralatan yang produktif, seperti computer agar mahasiswa dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan baik dan makin banyak yang melek computer.
d. Menyediakan akses terhadap pangkalan data baik secara online maupun dalam CD-ROM.
Untuk perpustakaan khusus, berbagai pertanyaan perlu difokuskan pada hal-hal berikut ini.
a. Pembatasan dan prioritas umum, termasuk garis besar bagaimana perpustakaan akan mengembangkan koleksi.
b. Diskusi yang terperinci tentang peran perpustakaan dalam program-program kerja sama pengembangan koleksi.

a. Kebijakan seleksi
Menurut Sukistyo-basuki (1991) untuk membuat kebijakan pemilihan buku maka kebijakan tersebut harus mampu menjawab pertanyaan, seperti berikut.
1. Apakah sasaran khusus koleksi perpustakaan?
2. Siapa yang menyusun kebijakan?
3. Siapa yang melaksanakan kebijakan?
4. Siapa yang akan memilih buku?
5. Siapa yang mengambil keputusan terakhir dalam pemilihan?
6. Apakah dasar alokasi dana bagi berbagai subjek?
7. Bagaimana kriteria pemilihan berbagai jenis media?
8. Bagaimana kriteria penerimaan dan penolakan buku hadiah?bagaimana dengan kebijakan pertukaran buku?
9. Bagaimana prioritas pengadaan buku dalam kaitannya dengan dana yang tersedia?
10. Buku apa saja yang perlu disiangi?
11. Bagaimana melayani minat dan subjek dari berbagai kelompokyang ada di perpustakaan?
Terdapat beberapa asas yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi bahan pustaka (diadaptasi dari ”Perpustakaan Perguruan Tinggi…”,2005) yaitu.
1. Wibawa penulis buku dan pentingnya buku tersebut.
2. Isi bahan pustaka cukup bermakna
3. Bahasan bahan pustaka memuat pandangan yang seimbang
4. Kualitas isi bahan pustaka harus memadai
5. Harga bahan pustaka itu pantas
6. Bahasa yang digunakan baik
7. Terbitan terbaru
8. Bahan pustaka renik
9. Setiap bahan pustaka rujukan cukup diadakan satu perangkat
10. Semua buku diadakan dalam jumlah eksemplar terbatas
11. Media bahan pustaka dipilih
Beberapa pertimbangan dalam seleksi bahan pustaka rujukan adalah
a) Apakah susunan bahan pustaka cukup sistematis sehingga mudah dalam penggunaannya
b) Macam entri yang digunakan
c) Apakah bahan pustaka rujukan itu dilengkapi dengan indeks?
d) Kelengkapan dan ketelitian rujukan
e) Kualitas rujukan yang cukup baik
f) Kepakaran penyususn perlu diteliti
g) Bahan pustaka rujukan luar negeri perlu diteliti kelayakannya

b. Kebijakan pengadaan
Cara memperoleh bahan pustaka adalah
1. Pembelian
2. Pertukaran
3. Hadiah

B. Pernyataan akan Tingkat Koleksi
Berisikan daftar secara terperinci tentang bidang ilmu yang dikembangkanperpustakaandan keadaankoleksi saat itu, serta format yang dikoleksi.
Berikut contoh kategori-kategori utama.
a. Pengguna
 Orang dewasa
 Remaja
 Anak usia sekolah
 Anak prasekolah
 Penyandang cacat
 Dosen/guru
 Peneliti
 Pegawai
 Siswa
 Mahasiswa
 Alumni
b. Format
 Buku
 Terbitan berkala
 Surat kabar
 Bentuk-bentuk mikro
 Slide
 Film dan video
 Foto-foto
 Rekaman audio
 Sumber daya online
 Brosur
 Dokumen pemerintah
 Peta
 CD-ROM
 Perangkat lunak, berbagai basis data, format elektronika
Disesuaikan dengan DDC (Dewey Decimal Classification) sebagai berikut.
300 Ilmu-ilmu sosial
301 Sosiologi dan antropologi
303 Proses-proses sosial
Dan lain sebagainya


C. Pernyataan Beragam Pokok Persoalan
a. Hadiah
b. Penyiangan
c. Evaluasi koleksi
d. Masalah protes dan keluhan sertasensor
e. Pengembangan koleksi bersama
Ada 3 konsep pengembangan koleksi bersama, yaitu seperti berikut ini.
1. Pengembangan koleksi bersama
2. Pengadaan terkoordinasi
3. Pengadaan bersama
Ada sekitar 6 keuntungan yang bisa diperoleh dari kerja sama pengembangan koleksi, yaitu
1. Meningkatkan akses pengguna terhadap bahan pustaka yang lebih beragam dan lebih mendalam untuk subjek tertentu.
2. Melebarkan sumber daya yang terbatas
3. Adanya pembagian tugas dalam pengembangan koleksi pada subjek tertentu bisa mengurangi kepusingan pustakawan
4. Pembagian dalam pengembangan koleksi akan mengurangi duplikasi kepemilikan bahan pustaka
5. Kerja sama ini akan menguntungkan bagi pengguna karena tidak perlu mendatangi banyak perpustakaan untuk kebutuhan informasinya
6. Para anggota dapat saling membantu dalam memecahkan permasalahanyang dihadapi.





BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa dalam pengembangan koleksi, bila disiapkan dengan baik pada kenyataannya adalah rencana induk perpustakaan untuk membangun dan memelihara koleksinya. Seperti semua rencana yang baik, kebijakan pengembangan koleksi haruslah merefleksikan dan menghubungkannya dengan rencana-rencana lain, terutama rencana jangka panjang dan strategis. Sebuah pernyataan kebijakan adalah sebuah dokumen yang mewakili sebuah rencana kerja dan informasi yang digunakan untuk membimbing cara berpikir staf dan pengambilan keputusan.
Pernyataan beragam pokok persoalan merupakan bagian dari pernyataan kebijakan pengembangan koleksi, berisi tentang perlakuan terhadap bahan pustaka yang diterima sebagai hadiah, penyiangan (weeding), evaluasi terhadap pengembangan koleksi, masalah protes dan keluhan, serta sensor. Semua topic itu penting karena berkaitan dengan pengembangan koleksi.

B. SARAN
Pengembangan koleksi setiap perpustakaan sangat perlu dilakukan sesuai prosedur dan tata cara yang baik, guna memenuhi kebutuhan informasi setiap pengguna perpustakaan.





DAFTAR PUSTAKA

Yulia, Yuyu; dan Henny Windarti. (1993). Materi pokok Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.

Kamis, 28 Oktober 2010

OBAT MOEJARAEP

Cinta memang menjadi masa tersulit yang harus dilewati seseorang. Namun putus cinta bukan menjadi alasan bagi Anda untuk terus terpuruk dalam kesedihan.
Untuk itu, ada satu hal yang harus selalu diingat bila sedang patah hati yaitu jangan biarkan rasa itu membuat Anda kehilangan akal sehat dan tersiksa. Sebab masih banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk melupakan rasa sakit akibat putus cinta dari si dia.

Seperti yang dikutip dari Askmen, Sabtu (15/11/2008), putus cinta dapat dilewati dengan baik, jika Anda menyiasatinya dengan pintar. Beberapa cara di bawah ini mungkin bisa membantu Anda melupakan patah hati, di antaranya:
Berkumpul bersama keluarga atau teman
Mungkin selama ini waktu libur Anda hanya untuk kekasih, kini adalah saatnya Anda meluangkan waktu untuk keluarga dan teman. Agar suasana semakin seru ciptakan permainan yang bisa menghidupkan suasana, contohnya seperti Truth or Dare.
Bahkan, saat Anda sudah lama tidak ber-ladies nite out, kini Anda bebas kembali tanpa ada kewajiban lapor atau dilarang pergi oleh si dia.
Menulis
Mungkin Anda tak pernah berpikir untuk menuangkan semua isi hati ke dalam sebuah tulisan tangan. Cobalah menulis puisi, lirik lagu, atau sebuah cerita pendek yang bisa Anda nikmati sendiri.
Hindari menyendiri
Meskipun dunia terasa runtuh saat putus dari si dia, tapi bukan zamannya lagi untuk mengobati sakit hati dengan cara menyendiri di dalam kamar.
Bila ingin rasa sakit hati Anda segera hilang, sebaiknya segera hibur diri sendiri. Tapi hindari melamun atau jalan sendirian dalam sebuah mal, Anda harus mengajak teman untuk menikmati suasana dan mempererat persahabatan yang terbina.
Lakukan hal seru yang membuat senang
Lelah dengan hubungan yang bermasalah, kini saatnya untuk menyegarkan otak kembali. Yaitu dengan cara melakukan beberapa aksi gila dan seru yang bisa membuat Anda senang. Semisal terjun payung, bermain billiard, atau bowling.
(nsa) BY: OKEZONE

ANTARA CACING, BURUNG DAN MANUSIA


Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka cobalah kita ingat pada burung dan cacing. Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan. Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu cuma cukup buat keluarganya, sementara ia harus "puasa". Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus "berpuasa". Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak punya "kantor" yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia, namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya ke batu cadas.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan makanan yang dijanjikan Allah. Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya. Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan dan di lain waktu kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan. Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing. Kalau kita perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia juga tidak mempunyai mata dan telinga.
Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati. Tapi kita lihat , dengan segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan frustasi untuk mencari makan. Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan epalanya ke batu. Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih. Tetapi kenapa manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing? Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang dihadapi? Padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri karena putus asa. Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar banyak dari burung dan cacing.